7 Tips Wawancara di Kantor, Telepon, dan Zoom

Tips Wawancara di Kantor, Telepon, dan Zoom – Wawancara merupakan fase untuk mengenal seseorang. Departemen Sumber Daya Manusia (HRD) suatu perusahaan biasanya melakukan kegiatan ini ketika mereka akan merekrut pekerja baru.

Lulusan baru atau orang yang mencari pekerjaan baru, mungkin bisa mengalami kesulitan saat wawancara.

Wawancara dapat dilakukan di kantor, di telepon, Skype, atau via aplikasi Zoom. Jika Anda adalah salah satu orang yang sedang mempersiapkan pekerjaan baru, berikut 7 tips wawancara untuk Anda melalui ketiga media tersebut.

Tips Wawancara di Kantor, Telepon, dan Zoom

1. Persiapkan Diri Anda

Tips wawancara yang pertama adalah mempersiapkan diri. Pada fase ini, Anda bisa membuat Curriculum Vitae menarik yang menggambarkan diri Anda secara terukur.

Artinya, jangan meletakkan sesuatu seperti ‘pekerja keras’, ‘komunikatif’, ‘kepemimpinan’, dan semacamnya.

Kata-kata tersebut tidak dapat diukur, terutama jika Anda meletakkannya tanpa deskripsi tentang apa yang Anda lakukan yang dapat menggambarkan kata tersebut. Misalnya, kepemimpinan dapat digambarkan dengan dokumentasi posisi Anda sebagai pemimpin pada sebuah acara atau event besar yang dapat berjalan lancar.

Jika Anda tidak memiliki prestasi seperti di atas, Anda lebih baik menempatkan sesuatu seperti skor TOEFL daripada ‘komunikatif’. Selain CV yang menarik, Anda juga bisa menyiapkan outfit yang bagus yang cocok untuk pekerjaan yang dilamar saat wawancara dilakukan di kantor atau melalui aplikasi Zoom.

2. Siapkan Pengetahuan Anda

Sebaiknya persiapkan pengetahuan Anda tentang perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar. Beberapa HRD akan menanyakan hal ini untuk mendapatkan informasi bahwa Anda melamar karena suatu alasan.

Di era sekarang ini, informasi tentang suatu perusahaan dan pekerjaan di dalamnya dapat ditemukan secara online.

Banyak HRD masih percaya bahwa pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang memiliki pendidikan yang tepat atau serupa.

Misalnya, pekerjaan di bidang pemrograman harus dilakukan oleh orang yang memiliki pendidikan komputer atau teknologi informasi.

Jika Anda memiliki dasar pendidikan yang berbeda, Anda dapat menggambarkan bahwa Anda memiliki pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan yang Anda lamar.

3. Persiapkan Alasan Bergabung dengan Perusahaan

Alasan mengapa Anda memilih untuk bergabung dengan perusahaan, dapat menggambarkan bagaimana Anda akan melakukan pekerjaan itu.

Beberapa orang bergabung dengan perusahaan untuk mendapatkan gaji yang besar, sementara yang lain mencari suasana kerja atau kemampuan untuk mendapatkan beasiswa, dan banyak alasan lainnya.

Pertanyaan ini mungkin ditanyakan di berbagai jenis perusahaan, jadi bijaklah dalam menjawabnya.

Berikan kesan positif pada jawaban Anda, seperti Anda akan menjawab: perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar sesuai dengan pendidikan Anda, Anda tertarik dengan core bisnis perusahaan, atau pekerjaan yang dilamar sesuai dengan keahlian Anda.

Pastikan untuk memberikan alasan yang terukur dan optimis sehingga HRD akan yakin untuk memilih Anda.

Tips wawancara ini bisa dilakukan oleh fresh graduate maupun yang sudah senior.

4. Tunjukkan Prestasi di Perguruan Tinggi atau Pekerjaan Sebelumnya

Prestasi selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi dapat menggambarkan bagaimana Anda mengatur waktu, menggambarkan keterampilan yang Anda miliki, dan soft skill Anda seperti usaha dan kerja keras.

Jawaban untuk Pertanyaan terkait Prestasi. Sumber: The Balance Careers

Anda dapat memasukkan ini sebagai informasi singkat di CV Anda, tetapi bisa dijadikan pilihan positif untuk dijelaskan dalam wawancara.

Jadilah pelamar yang bijak. Jangan menjelaskan terlalu banyak sehingga akan menggambarkan bahwa Anda adalah orang yang sombong dan hanya ingin didengar.

5. Rencana

Rencana akan menggambarkan apakah Anda bisa bertahan lama atau Anda adalah orang yang senang bekerja di perusahaan hanya dalam waktu singkat (kutu loncat).

Merekrut ‘kutu loncat’ dapat menjadi hal yang tidak produktif bagi perusahaan karena pelamar bisa segera pindah sewaktu-waktu sementara pekerjaannya masih belum selesai. Hal ini bisa membuat orang baru membutuhkan waktu lagi untuk beradaptasi terhadap pekerjaan.

Perusahaan akan kehilangan investasi pengembangan diri yang telah mereka berikan kepada pekerja sebelumnya. Jadi dalam wawancara, jelaskan rencana jangka panjang Anda.

Untuk meyakinkan HRD mempekerjakan Anda, jangan lupa untuk memasukkan detail rencana Anda pada perusahaan yang Anda lamar. Pastikan rencana tersebut masuk akal dan dapat direalisasikan.

6. Gaji

Tips wawancara selanjutnya adalah gaji. Pewawancara kerja akan menanyakan pertanyaan tentang gaji, misalnya berapa gaji yang Anda inginkan untuk pekerjaan yang Anda lamar?

Bagi pencari kerja yang pernah bekerja di tempat lain, HRD akan menanyakan gaji yang diterima pelamar di perusahaan sebelumnya.

Terkadang, ini juga diikuti dengan pertanyaan seperti: “Mengapa Anda meninggalkan perusahaan sebelumnya?”. Pastikan untuk menjelaskan dengan jujur ​​dan bijaksana.

Jika Anda seorang lulusan baru, ada baiknya untuk mengenal seseorang di perusahaan untuk mendapatkan informasi tentang gaji, terutama untuk pekerjaan yang Anda lamar.

Jumlah yang Anda sebutkan untuk menjawab pertanyaan tidak boleh terlalu tinggi, tetapi tidak terlalu rendah. Pertimbangkan juga keahlian dan pengalaman Anda.

7. Sikap dan Bahasa Tubuh Anda

Dalam wawancara, orang HRD akan mengamati sikap dan bahasa tubuh Anda, atau suara Anda dalam wawancara telepon. Sikap seperti melakukan kontak mata, jabat tangan yang baik, fokus pada pewawancara, dan duduk tegak akan menunjukkan kepada mereka bahwa Anda tertarik dengan wawancara, antusias dengan pekerjaan yang Anda lamar, dan all out.

Pada wawancara telepon, ini akan ditunjukkan oleh getaran suara Anda. Sedangkan sikap kecil seperti bermain dengan rambut Anda akan menunjukkan Anda bingung, gugup, atau tidak tertarik dalam wawancara. HRD mungkin berpikir Anda tidak melamar karena alasan yang bagus.

Sentuhan leher belakang atau wajah Anda bisa menunjukkan bahwa Anda sedang berbohong. Hati-hati dengan hal ini.

Anda perlu menjabat tangan pewawancara dengan yakin, namun jangan terlalu kuat. Jika terlalu kuat, mereka bisa menganggap Anda orang yang dominan. Jabat tangan yang terlalu lemah dapat menunjukkan bahwa Anda tidak tertarik dengan pekerjaan itu atau Anda terlalu gugup. Ini bisa mempengaruhi penilaian mereka.

Dalam situasi Anda merasa gugup, tarik napas dalam-dalam dan hibur diri Anda. Fokus pada wawancara dan berikan tanggapan terbaik Anda.

8. Jika Wawancara Dilakukan melalui Zoom, Pastikan Aplikasi Berjalan Baik

Jika wawancara Anda dilakukan jarak jauh (daring), pastikan aplikasi yang Anda gunakan dapat digunakan dengan baik. Jika perusahaan calon tempat bekerja Anda menggunakan aplikasi zoom meeting, pastikan Anda dapat menggunakan aplikasi ini secara lancar, termasuk cara sharing screen jika diperlukan.

Anda bisa mempelajari cara menggunakan aplikasi Zoom Meeting di Simpliways.com.

Akhir Kata

Wawancara merupakan salah satu langkah untuk merekrut tenaga kerja baru. Wawancara merupakan cara mendapatkan informasi yang cukup sebelum HRD memilih pencari kerja yang tepat.

Tips wawancara ini bisa diterapkan oleh pencari kerja lulusan baru atau pekerja yang membutuhkan pekerjaan baru. Last but not least, pastikan untuk menjadi diri sendiri. Jangan menjawab pertanyaan HRD dengan situasi yang tidak sesuai dengan diri Anda. Jujurlah dengan kondisi serta keadaan Anda saat ini.

Leave a Comment

error: This content is protected by DMCA