Mengapa Software Membutuhkan Maintenance? Simak Ulasannya!

Great software is not built, it is grown.

Luigi cardarella

Sebuah quote yang populer di dunia software. Software yang hebat tidak (sekedar) dibuat, tetapi dikembangkan.

Banyak pengguna software, seringkali bertanya-tanya mengapa vendor menawarkan jasa maintenance dari software yang baru saja dikembangkan. Bukankah software sudah jadi dan siap digunakan? Jadi, untuk apa membutuhkan maintenance? Untuk apa harus mengeluarkan biaya lagi untuk maintenance?

Siklus pengembangan software tidak berhenti begitu selesai dibangun dan mulai digunakan. Software sebaiknya dikembangkan untuk mengikuti dinamika bisnis. Oleh karena itu, harus dimonitor dan dirawat dengan baik. Selain dinamika bisnis, teknologi juga semakin berkembang di luar sana. Software harus di-maintain agar tetap kompatibel dengan sistem yang lain.

Software butuh di-maintain karena berbagai alasan. Agar tetap berfungsi dengan baik, untuk menambah fitur, migrasi ke cloud, atau ada perubahan yang lain. Apapun latar belakangnya, maintenance sebuah software diperlukan untuk mendukung kesuksesan bisnis Anda.

Mengapa Software Membutuhkan Maintenance?

Maintenance sebuah software dibutuhkan karena beberapa aplasan berikut ini:

1. Memperbaiki Bug

Bagian paling utama dalam maintenance software adalah memperbaiki error, atau yang sering disebut dengan bug. Sangat penting untuk membuat software tetap berfungsi dengan baik. Jadi sebaiknya prioritaskan task untuk memperbaiki bug ini.

Cara memperbaiki bug ini adalah mencari sumber permasalahannya. Sebaiknya Anda sebagai pengguna perlu menceritakan kasus penggunaan yang menyebabkan bug tersebut. Permasalahan bug ini tidak hanya terjadi karena kesalahan dalam pemrograman, tapi juga dapat disebabkan oleh hardware maupun sistem operasi.

2. Penambahan Fungsionalitas

Bisnis Anda tidak statis, selalu berubah, dinamis. Fungsional software ini juga harus mengikuti perkembangan bisnis Anda. Kebutuhan laporan baru, Perubahan SOP, perubahan formula, dan perubahan lainnya. Dengan menambah fungsionalitas, diharapkan software ini siap mendukung kesuksesan bisnis Anda.

3. Menghilangkan Fungsi yang Tidak Digunakan

Selain menambahkan fungsionalitas, ada kalanya fungsi juga dihilangkan. Ketika membangun software, pengguna ingin produk akhir memiliki banyak fitur. Namun, setelah digunakan, ternyata ada fungsi-fungsi yang tidak banyak digunakan. Ada juga kasus dimana sebuah fungsi tidak digunakan lagi karena perubahan dalam proses bisnis. Dikarenakan karena alasan-alasan tersebut, fungsi dapat dihilangkan. Menghilangkan fungsi yang tidak digunakan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi komputasi software.

4. Meningkatkan Kinerja

Semakin lama software digunakan, semakin banyak juga data yang masuk. Data yang semakin besar, sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja software. Agar software tetap memiliki kinerja yang baik, maka perlu adanya maintenance. Tim developer akan melihat dimana kinerja software dapat ditingkatkan.

Jenis Maintenance Software

Berikut ini beberapa jenis maintenance software:

1. Maintenance Korektif

Mencari akar permasalahan yang menyebabkan bug, dan memperbaikinya. Jenis maintenance ini bertujuan untuk memperbaiki bug yang muncul, agar software dapat berfungsi kembali dengan baik. Maintenance korektif biasanya dilakukan ketika ada laporan dari pengguna. Namun, vendor dapat melakukan pemeriksaan berkala untuk mencegah terjadinya bug di level pengguna.

2. Maintenance Adaptif

Agar software tetap kompatibel dengan perubahan bisnis dan teknologi di sekitarnya, maintenance adaptif ini perlu dilakukan. Maintenance ini dilakukan dengan melihat arsitektur dan infrastruktur dari software. Vendor perlu mengetahui bagian mana yang perlu di-maintain. Untuk infrastruktur, perlu diperiksa apakah software masih kompatibel dengan versi baru dari sistem operasi, hardware, maupun software pihak ketiga yang terintegrasi.

3. Maintenance Perfektif

Maintenance perfektif berfokus pada perubahan kebutuhan dan fungsional. Apakah ada kebutuhan pengguna baru, atau ada fungsi yang tidak dibutuhkan pengguna? Pekerjaan maintenance ini terkait dengan penambahan dan penghilangan fungsi software. Dengan perubahan sebagian fungsi software, diharapkan software tetap dapat melayani kebutuhan dengan baik.

4. Maintenance Preventif

Maintenance ini dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem karena adanya kerentanan pada software. Maintenance ini juga dilakukan agar software memiliki tingkat skalabilitas dan integrasi yang lebih baik. Skalabilitas, agar pengembangan fungsional software lebih mudah dilakukan. Integrasi yang lebih baik, agar software dapat dihubungkan dengan software pihak ketiga lain yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Software bukanlah produk yang sekali jadi yang dapat digunakan selamanya. Software membutuhkan maintenance. Maintenance dilakukan untuk memperbaiki bug, penambahan dan pengurangan fungsi, dan meningkatkan kinerja software. Berdasarkan tujuan dan lingkupnya, maintenance software dapat dibagi menjadi maintenance korektif, adaptif, perfektif, dan preventif.

Leave a Comment

error: This content is protected by DMCA