Tim Perlindungan DDoS Azure Microsoft pecahkan rekor, tangkal serangan DDoS terbesar di Server Azure. Dilansir dari laman m.slashdot.org, para pakar menyebut tim itu di bulan November, telah sukses menangkis serangan DDoS paling merusak yang pernah ada.
Microsoft, mampu bertahan terhadap serangan DDoS dengan bandwidth aktual 3,47 Tbps dan kecepatan 340 juta paket per detik (pps).
Serangan itu disebut berasal dari 10.000 sumber di 10 negara di seluruh dunia dan mengincar pelanggan Azure yang tidak dikenal di Asia, dengan durasi serangan selama sekitar dua menit.
Bulan berikutnya, menurut Microsoft, Azure juga menangkis dua serangan DDoS lainnya.
Pertama, serangan berlangsung sekitar 15 menit, dengan 3,25 Tbps.
Sedangkan yang kedua, serangan berlangsung lima menit dengan 2,54 Tbps.
Rekor di semester kedua 2021 tersebut mengalahkan serangan 2,5 Tbps yang dimitigasi Microsoft pada paruh pertama tahun 2021.
Sebelumnya, ada pula sebuah serangan berukuran 2,37 Tbps, meningkat 35 persen dibandingkan rekor yang dibuat pada 2018.
DDoS terpisah, pada tahun 2020 menghasilkan 809 juta paket per detik, yang juga merupakan rekor pada saat itu.
DDoS paket per detik bekerja dengan menghabiskan sumber daya komputasi server.
Sebaliknya, serangan volumetrik yang lebih konvensional, mengkonsumsi bandwidth yang tersedia, baik dalam jaringan atau pada layanan yang ditargetkan, bahkan bisa juga berada di antara target dan seluruh internet.
Sejumlah pakar pun menjelaskan bahwa serangan DDoS merupakan upaya jahat untuk mengganggu lalu lintas normal server atau layanan.
Biasanya, komputer jarak jauh yang dieksploitasi (dikendalikan oleh peretas) yang terinfeksi malware digunakan untuk mengirim instruksi melalui internet untuk membanjiri server jaringan target.
Peningkatan serangan kerap terjadi, menurut Microsoft, lantaran tingginya ketersediaan layanan DDoS yang murah sehingga dapat mengelabui peretas untuk mematikan server. (fn)
Baca juga: OpenSea Kaji Ulang Fitur Unggahan Gratis