teknovidia.com – Risiko Data Pribadi Bocor – Masyarakat dikejutkan dengan kabar menganai informasi atau data pribadi sekitar 279 juta orang Indonesia belum lama ini mengalami kebocoran. Data pribadi meliputi informasi tentang KTP, NIK, nomer handphone serta email. Pelanggaran data semacam ini sebetulnya bukan sesuatu hal yang baru terjadi. Sudah sering kali terjadi dimana-mana.
Ketika bulan April lalu, Facebook kabarnya juga telah alami masalah yang serupa seperti ini, dengan bocornya data 533 juta pengguna. Lalu, apa risiko kebocoran informasi pribadi? Seberapa level berbahaya data Anda kalau jatuh ke tangan yang tak mempunyai tanggung jawab?
5 Risiko Data Pribadi Bocor
1. Gunakan saat login ke layanan seperti e-wallet
Namun sayang, pelayanan contohnya OVO dan GoPay adalah sampel dari dompet digital populer yang rawan sekali terhadap aktivitas hacking yang melakukan tugasnya. Membobol layanan ini tidaklah sulit karena hacker cuman butuh mengetahui nomor ponsel si korban dan minta kode OTP ataupun kata sandi satu kali. Peretas biasanya mengatakan bahwa dia sebagai pegawai layanan dalam menjalankan aksinya dan, demi alasan keamanan, menagih atau mintai kode OTP yang baru saja dikirim melalui SMS.
2. Dulu meminjam uang “secara tidak sah”
Selain membobol akun dompet digital, nomor ponsel curian bisa dimanfaatkan hacker untuk berpura-pura menjadi pemilik nomor yang asli. Di dalam kasus ini, tidak sedikit kasus dimana pelaku menggunakan nomor ponsel korban untuk meminjam uang kepada keluarga atau kerabat.
Selain nomor hp atau ponsel, KTP yang bocor cenderung disalah gunakan untuk pengajuan pinjaman offline atau pinjaman online di aplikasi atau layanan yang memiliki sistem keamanannya lemah. Hal ini tentu sangat merugikan sekali bagi para korban yang suatu saat akan dipersalahkan atas hal yang tidak dia dilakukannya.
3. Membobol akun media sosial
Membobol akun media sosial tidaklah sulit jika peretas sudah mengetahui alamat email korban dan informasi sensitif lainnya, terutama tanggal lahir pengguna aslinya. Peretas dapat menebak kata sandi atau password untuk akun media sosial si korban, dan jika mereka beruntung, mereka bahkan dapat mengetahui apakah tanggal lahir korban adalah kata sandinya. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan informasi pribadi seperti contohnya tanggal lahir, tempat lahir, nomor ponsel, dll sebagai kata sandi SNS.
4. Berdagang di Web Gelap
Dark web adalah tempat terjadinya banyak aktivitas ilegal, seperti penjualan informasi pribadi. Data yang dijual dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk penipuan, pemerasan, pencurian uang, dan phishing tanpa sepengetahuan pemilik aslinya. Tentu ini sangat merugikan bukan?
Sayangnya, beberapa banyak digunakan untuk mengungkapkan atau mengekspos identitas seseorang kepada publik untuk demi tujuan negatif, misalnya untuk menjatuhkan atau mempermalukan orang yang bersangkutan menjadi korban. Data pribadi yang diperdagangkan di dark web biasanya dihargai di kisaran puluhan ribu hingga jutaan rupiah tergantung seberapa “bagus” data tersebut.
5. Tips mencegah kebocoran informasi pribadi
Mencegah kebocoran privasi 100% bisa sangat sulit karena itu di luar kendali Anda dan kamu tidak bisa menebaknya, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasinya dan mencegah ini terjadi. Salah satu hal terpenting adalah menghindari berbagi informasi pribadi yang mendetail sebanyak mungkin, terutama di media sosial, karena itu bersifat umum dan bisa dilihat oleh banyak orang
Menyempurnakan profil media sosial Anda diperlukan, tetapi dalam jumlah sedang. Juga, ubah kata sandi Anda untuk berbagai layanan secara teratur dan gunakan otentikasi 2FA atau dua faktor untuk keamanan berlapis. Terakhir, jangan cepat percaya link yang dibagikan melalui email atau SMS, dan abaikan panggilan dari nomor luar negeri, terutama panggilan yang tiba-tiba meminta kode OTP.
Itu tadi sedikit review tentang apa saja Risiko Data Pribadi Bocor dan penyalahgunaan informasi yang bersifat pribadi. Semoga informasi di atas dapat memberikan Anda bantuan dan pengetahuan untuk mengetahui betapa berbahayanya jika data pribadi Anda mengalami kebocoran dan tidak terkena dari tindakan oknum yang ingin berniat jahat terhadap apa yang dia peroleh, alias oknum yang tak bertanggung jawab. terima kasih!