Profil dan sejarah perusahaan Bukalapak – Bukalapak, startup yang menyimpan cerita perjalanan bisnis e-commerce yang dimulai oleh sekelompok anak muda. Platform e-commerce nomor 3 se-Indonesia ini mengalami pasang-surut yang menarik untuk disimak.
Walaupun baru berusia sekitar 1 dasawarsa, Bukalapak telah melebarkan sayap bisnisnya ke banyak sektor industri. Bukalapak juga berhasil meraih berbagai penghargaan di level nasional hingga internasional. Salah satu iklannya juga berhasil menjadi iklan terbaik di YouTube.
Bukalapak kini bersaing ketat dengan Shopee dan Tokopedia. Mari kita lihat bagaimana sepak terjang Achmad Zaky dan kawan-kawan merintis dan mengembangkan Bukalapak dari 2010 hingga hari ini.
Profil Perusahaan Bukalapak
Company profile Bukalapak adalah sebagai berikut:
- Nama perusahaan: Bukalapak
- Jenis situs: Perseroan Terbatas (PT)
- Bahasa: Indonesia
- Markas: Jakarta, Indonesia
- Tanggal pendirian: 10 Januari 2010
- Pendiri: Achmad Zaky, Muhammad Fajrin Rasyid, Nugroho Herucahyono
- Simbol saham: IDX: BUKA
- Website: www.bukalapak.com
- Tokoh penting:
- Presiden dan CSO: Teddy Oetomo
- Presiden Direktur / CEO: Willix Halim
- Direktur Keuangan / CFO: Natalia Firmansyah
Sejarah Bukalapak
Sejarah Bukalapak dimulai dari hobi seorang Achmad Zaky di bidang software development. Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 ini adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus kuliah, Zaky melamar pekerjaan ke 3 perusahaan tapi semuanya ditolak.
Sampai pada titik dimana Zaky melihat peluang besar di tengah budaya konsumtif masyarakat Indonesia. Achmad Zaky mendirikan Bukalapak bersama teman-temannya. Di awal tahun 2010 saja, sudah ada 10.000 pengguna yang bergabung ke Bukalapak.
Achmad Zaky mengemban misi meningkatkan level Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui digitalisasi. Dengan platform e-commerce buatannya, pelaku UMKM bisa memasarkan produk mereka ke seluruh Indonesia.
Dari sinilah Bukalapak terus berkembang hingga menjadi salah satu startup kebanggan Indonesia. Sampai saat ini, Bukalapak telah memiliki 15 juta mitra UMKM dengan lebih dari 110 juta pengguna.
Visi Misi Bukalapak
Di laman resminya, Bukalapak menampilkan Visi “Menciptakan Ekonomi yang Adil Bagi Semua”. Dilanjutkan dengan deskripsi sebagai berikut:
“Kami ingin menghadirkan ekonomi berbasis teknologi dimana siapa pun memiliki kesempatan untuk berkembang dengan bantuan inovasi online dan offline kami, karena setiap orang pantas menggapai hidup yang lebih baik.”
Misi pemerataan ekonomi inilah yang berhasil membawa Bukalapak ke daftar platform belanja online terbesar di Indonesia. Nama Achmad Zaky pun tersohor sebagai entrepreneur muda, mentor, motivator, bahkan pahlawan ekonomi nasional.
Nilai Perusahaan Bukalapak
Dalam berbisnis, Bukalapak mengedepankan nilai-nilai di bawah ini:
- Enable Customers to Grow: Pengguna kami adalah pemangku kepentingan utama sehingga kami ingin tumbuh bersama dengan mereka.
- Give a Damn: Kami peduli dengan kerja keras kami beserta hasilnya.
- Jangan Baper, Lihat Data! Kami sangat menghargai setiap data yang kami miliki.
- Keep It Simple: Kami menerapkan kesederhanaan dalam solusi, pendekatan, dan mantra kami.
- Gotong Royong: Kami ingin membangun komunitas dimana masing-masing individu bersinar.
- Be Fun! Berbagi kebahagiaan sama pentingnya dengan bekerja keras!
Dari enam nilai di atas, terlihat jelas nuansa khas startup yang ramah, dinamis, modern, dan cenderung kasual namun tetap profesional.
Kepemimpinan dan Direksi Bukalapak
Saat ini, tampuk kepemimpinan Bukalapak berada di tangan tokoh-tokoh berikut:
- Chief Executive Officer (CEO): Willix Halim
- President: Teddy Oetomo
- Chief Financial Officer (CFO): Natalia Firmansyah
- President, Commerce & Fintech: Victor Lesmana
- CEO, Buka Mitra Indonesia: Howard Gani
Sementara dewan direksi Bukalapak adalah:
- Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph,D sebagai Komisaris Utama dan Independen.
- Dra. Zannuba Arifah CH.R (Yenny Wahid) sebagai Komisaris Independen.
- Adi Wardhana Sariaatmadja sebagai Komisaris.
- Lu Zhang sebagai Komisaris.
Anak Perusahaan Bukalapak
Dari bisnis e-commerce, kini Bukalapak telah menyandang status All Commerce dengan layanan lengkap di platform online dan offline. Untuk itu, Bukalapak mendirikan banyak anak usaha guna menangani setiap jenis layanan yang menjadi bagiannya.
Daftar anak usaha Bukalapak sampai hari ini adalah:
- Buka Mitra Indonesia (BMI): platform Business to Business (B2B) Bukalapak untuk penjualan produk fisik, virtual, keuangan, dan logistik.
- Buka Investasi Bersama (BIB): perusahaan jasa finansial berbasis teknologi (Fintech).
- Five Jack: startup gaming.
- Buka Pengadaan Indonesia (BPI): partner pengadaan digital untuk UMKM, koperasi, dan pemerintah.
- Buka Mitra Properti (BMP)
- Anugrah Bisnis Cakrabuana (ABC)
- Buka Labs Indonesia (BLI)
- Buka Usaha Indonesia (BUI)
- Kolaborasi Kreasi Investama (KKI)
- Bina Unggul Kencana (BUK)
- Allo Fresh Indonesia (AFI)
- Buka Australia Pty Ltd
Penghargaan Bukalapak
Sebagai salah satu e-commerce terbesar di tanah air, Bukalapak berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:
- Presiden Indonesia, Joko Widodo – Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya
- Youtube Pulse 2018 – Best Ads – Nego Cincai
- Penghargaan Achmad Bakrie XVI 2018 – Teknologi dan Kewirausahaan
- EY Entrepreneur of The Year – Achmad Zaky – Technology and Digital Category
- Tangrams Awards – E-commerce Asia Pacific
- Millward Brown – Top 50 Most Valuable Indonesia Brands 2016
- Citra Pariwara 2017 – Silver – Digital Integrated Campaign
- Citra Pariwara 2017 – Bronze – Digital Viral and Email Marketing
- PR Indonesia Awards 2017 – Bronze – Program PR Sub Kategori Digital PR
- PR Awards Marketing Magazine Southeast Asia 2017 – Best PR-led Integrated Communications & Best Direct-to-Consumer PR Campaign
Kontroversi Bukalapak
Seperti yang selalu dialami perusahaan besar, Bukalapak pun beberapa kali tersandung masalah yang menuai kontroversi. Tiga kasus terbesar Bukalapak sampai hari ini adalah sebagai berikut.
1. Tweet Achmad Zaky
Bukan hanya tweet Elon Musk yang bisa meramaikan Twitter (dan pasar crypto!). Achmad Zaky pun pernah tanpa sengaja melakukan hal serupa. Pada tanggal 13 Februari 2019, Zaky membuat tweet tentang industri 4.0 yang menyinggung presiden. Cuitan ini pun langsung viral di jagat maya.
Masalahnya, Zaky tidak mencantumkan sumber data yang ia gunakan pada tweet tersebut. Beberapa netizen bahkan menyebut bahwa Zaky keliru mengambil data tahun 2013 untuk menilai situasi 2016. Akibat cuitan ini, muncul gerakan #uninstallbukalapak yang tentu saja berpengaruh buruk pada bisnis.
Achmad Zaky akhirnya menghapus tweet tersebut, membuat permintaan maaf secara terbuka, dan meminta maaf langsung kepada presiden Joko Widodo.
2. 13 Juta Data Pengguna Bukalapak Tersebar
Sebulan setelah kontroversi tweet Achmad Zaky, tepatnya pada bulan Maret 2019, Bukalapak kembali menghadapi permasalahan. Kali ini Bukalapak harus berurusan dengan seorang hacker asal Pakistan dengan nickname Gnosticplayers yang mengklaim telah mencuri 13 juta data pengguna Bukalapak.
Bukalapak pun merespon kabar ini dengan mengonfirmasi bahwa ada upaya serangan, namun tidak ada data pribadi pengguna yang berhasil dicuri.
3. PHK Ratusan Karyawan
Menutup tahun 2019, pada bulan Desember Bukalapak kembali menjadi sorotan karena telah memutuskan hubungan kerja ratusan karyawannya. Bukalapak pun membenarkan kabar ini tanpa menyebutkan jumlah pasti karyawan yang mengalami PHK.
Demikianlah profil perusahaan Bukalapak lengkap dengan sejarah, visi misi, nilai perusahaan, kepemimpinan dan direksi, anak perusahaan, penghargaan, hingga kontroversi yang dituainya.