Salesforce adalah perusahaan software berbasis cloud yang berbasis di San Fransisco, California. Misi utama Salesforce adalah membantu pengguna mereka untuk mendapatkan informasi dan terhubung dengan basis pelanggan menggunakan software Customer Relationship Management (CRM).
Selain di bidang CRM, Salesforce juga menyediakan berbagai software pelengkap meliputi customer service, otomatisasi pemasaran, analitik, dan pengembangan aplikasi.
Baca juga
- Profil dan Sejarah HubSpot
- Sejarah Zoho, Perusahaan Software Raksasa Tanpa Investor
- Profil dan Sejarah Oracle, dari DBMS ke Enterprise Software
Salesforce menggunakan model Software as a Service (SaaS) dengan mendistribusikan layanannya via cloud. Paket software Salesforce telah berhasil meningkatkan kinerja bisnis dalam menjalankan customer success dengan software CRM sebagai pilar utama.
Per 2020, Salesforce telah memiliki berbagai macam platform cloud, antara lain:
- Service cloud
- Marketing cloud
- Health cloud
- App cloud
- Community cloud
- Analytics cloud
- IoT cloud
- Chatter cloud
- Commerce cloud
- Heroku Engagement cloud, dan masih banyak lagi
Tahun 2019, Salesforce melaporkan pendapatan sebesar 13,28 miliar USD, menjadikannya salah satu perusahaan software terkuat di skala global. Untuk sebuah perusahaan yang baru berusia 20 tahun, pencapaian ini termasuk luar biasa.
Bagaimana Salesforce mencapai puncak dalam waktu yang begitu singkat?
“Ide Tunggal” dalam Model Salesforce
Salesforce adalah perusahaan yang telah merevolusi pasar perangkat lunak. Sebelum era Salesforce, pemasaran perangkat lunak masih menggunakan cara konvensional: provider memasang software mereka ke komputer kantor klien.
Hal ini terang saja menimbulkan banyak kendala efisiensi.
- Kompleksitas teknis memerlukan tenaga ahli.
- Instalasi on-site cukup memakan waktu.
- Biaya pengadaan perangkat sesuai kebutuhan software.
- Kompatibilitas, maintenance, dan hal teknis lainnya.
Semua itu berujung pada pembengkakan anggaran perusahaan. Hal inilah yang membuat Marc Benioff, mantan sales executive Oracle, mendirikan Salesforce pada tahun 1999.
Ia bersama tim kecilnya yang terdiri dari Parker Harris, Dave Moellenhoff, dan Frank Dominguez, memulai sesuatu bernama Salesforce yang tanpa mereka duga akan menjadi raksasa.
Tanggal pendirian Salesforce adalah 3 Februari 1999, namun baru secara resmi diluncurkan ke publik antara September dan November 1999.
Pendirian Salesforce bermodalkan satu ide tunggal: perusahaan seharusnya dapat membeli software di luar gedung mereka sendiri, dengan biaya lebih rendah, dan dengan efisiensi yang sama atau bahkan lebih besar. Ide ini pun bermuara pada satu solusi: cloud.
Menurut Benioff, masa depan adalah saat perusahaan mampu menjual software ke perusahaan manapun di dunia ini tanpa memperhitungkan skala, dan ia memulai sendiri masa depan itu melalui Salesforce.
Sontak, ide non konvensional ini pun banyak ditertawakan oleh kalangan elit di industri software global. Namun seperti yang selalu terjadi di kisah-kisah sukses motivasional, Anda bisa menebak apa yang akan terjadi di akhir cerita.
Bagaimanapun juga, Benioff tetap optimis dengan idenya. Ia pun mewujudkannya melalui produk pertama Salesforce, sebuah software Customer Relationship Management (CRM), dengan ide dasar untuk membuat sebuah produk yang bisa digunakan semua orang melalui cloud.
Dengan cara ini, perusahaan maupun individu dapat menggunakan sebuah software dengan lebih mudah, sederhana, dan efisien, tanpa mengurangi kualitasnya.
Software CRM Salesforce pun dengan cepat menjadi buah bibir dengan menawarkan berbagai keunggulan:
- User-friendly (ramah pengguna).
- Murah.
- Set-up (instalasi & pengaturan) mudah.
- Mudah diintegrasikan dengan platform software lain.
- Bekerja lebih cepat dari kilat.
Benioff bahkan menulis prinsip utama Salesforce di sebuah papan putih untuk seluruh timnya:
Misi Salesforce
Salesforce mencantumkan misi perusahaan di situs resmi mereka, yaitu:
“Misi kami adalah membantu pelanggan untuk bertransformasi menjadi perusahaan pelanggan dengan memberdayakan mereka untuk terhubung dengan pelanggan mereka dengan cara yang sepenuhnya baru. Untuk memberikan pelanggan kami cloud netral carbon, kami melangkah lebih jauh dengan mengimbangi emisi di seluruh rantai pasokan data center kami.”
Dari pemaparan di atas, terlihat jelas bahwa misi Salesforce tidak terbatas pada orientasi bisnis saja, namun lebih luas ke pelestarian lingkungan, sesuatu yang semestinya dilakukan oleh semua perusahaan abad ini.
Model Bisnis Salesforce
Bidang bisnis Salesforce adalah software enterprise, dengan CRM sebagai produk utamanya.
Kunci kesuksesan bisnis software Salesforce terletak pada 3 hal:
- Penyebaran (distribusi & marketing) yang cepat.
- Konfigurasi mudah.
- Integrasi dengan aplikasi dan platform lain.
Tiga hal tersebut mungkin terdengar remeh hari ini. Tapi di awal 2000-an, tidak banyak atau bahkan belum ada perusahaan yang mampu melakukannya. Kondisi pasar perangkat lunak pada masa itu mungkin terdengar menyebalkan bagi kita yang hidup di era cloud seperti sekarang.
- Investasi awal yang tinggi.
- Layanan mahal.
- Sulit dijalankan dan dipelihara (maintenance).
Salesforce mengubah semua itu dengan model bisnis Software as a Service (SaaS), yang kemudian menjadi tren bisnis software masa kini.
Pendapatan dan Pertumbuhan Salesforce
Seperti yang umum dilakukan perusahaan SaaS, Salesforce menggunakan strategi penjualan software cloud berbasis langganan sebagai sumber pendapatan.
Lebih dari 92% pendapatan Salesforce berasal dari 4 kategori layanan CRM, dari penjualan hingga pemasaran. Sisanya berasal dari layanan profesional.
Berikut ini adalah pertumbuhan pendapatan Salesforce dalam 3 tahun terakhir:
Tahun | Jumlah | Selisih (%) dari Tahun Sebelumnya |
2020 | 17,098 miliar USD | +28,73% |
2019 | 13,282 miliar USD | +26,02% |
2018 | 10,54 miliar USD | +24,93% |
Pendanaan dan Investor Salesforce
Dari 6 putaran investasi, Salesforce berhasil mengumpulkan modal sebesar 65,4 juta USD. Pendanaan terakhir mereka dapatkan dari putaran Venture seri Unknown pada tanggal 1 Januari 2003.
Salesforce memiliki total 21 investor dengan Emergence dan New Enterprise Associates sebagai investor terbaru mereka.
Secara rinci, 6 putaran pendanaan Salesforce dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini:
Tanggal | Putaran | Jumlah | Investor Utama |
1 Januari 2003 | Venture | 1 juta USD | Emergence |
1 Januari 2002 | Venture | – | – |
1 Juni 2001 | Seri D | 46,9 juta USD | – |
1 November 1999 | Seri C | 13,2 juta USD | – |
1 Juni 1999 | Seri B | 3,8 juta USD | Halsey Minor |
1 April 1999 | Seri A | 517 ribu USD | Marc Benioff |
Akuisisi Salesforce
Untuk mempercepat pertumbuhan, Salesforce juga giat mengakuisisi perusahaan yang mereka nilai potensial. Sepanjang sejarah, total ada 66 perusahaan yang diakuisisi oleh Salesforce, 10 di antaranya adalah:
Nama Perusahaan | Tanggal | Nilai |
Slack | 1 Desember 2020 | 27,7 miliar USD |
Acumen Solutions | 1 Desember 2020 | – |
Mobify | 6 September 2020 | 60 juta USD |
The CMO Club | 2 Maret 2020 | – |
Vlocity | 25 Februari 2020 | 1,3 miliar USD |
Evergage | 3 Februari 2020 | – |
ClickSoftware Technologies | 8 Agustus 2019 | 1,4 miliar USD |
Tableau | 10 Juni 2019 | 15,7 miliar USD |
Bonobo AI | 6 Mei 2019 | – |
MapAnything | 17 April 2019 | 213 juta USD |
Rencana Masa Depan Salesforce
Dengan berbagai pencapaian fantastis dan posisi yang strategis di industri software, Salesforce memiliki 3 proyeksi yang hendak mereka wujudkan di masa mendatang.
- Potensi pasar CRM diproyeksikan tumbuh setiap tahun sebesar 12% mencapai $82 miliar pada tahun 2025.
- Salesforce menargetkan pendapatan 60 miliar USD pada tahun 2034.
- Salesforce berencana menambah pekerja 30.000 menjadi 45.000 karyawan pada tahun 2022.
Banyak ambisi besar Salesforce yang telah berhasil mereka wujudkan sejak 1999 sampai sekarang. Terakhir, Salesforce berkolaborasi dengan Gavi untuk mengelola informasi penting berkaitan dengan pendistribusian 2 miliar dosis vaksin Covid-19 untuk 190 negara.
Kita menantikan lebih banyak hal besar dan baik yang akan dilakukan Salesforce di masa depan.