Samsung adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang merajai pasar teknologi saat ini. Selain itu, Samsung juga telah melahirkan sejumlah inovasi teknologi modern seperti smartphone lipat dan berbagai jenis televisi pintar yang canggih. Sejak berdirinya perusahaan ini, 1 Maret 1938 silam di Daegu, Korea Selatan, Samsung terus berkembang dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan di negara digdaya seperti Amerika, Cina, dan Jepang.
Samsung Group adalah perusahaan multi nasional yang saat ini berkantor pusat di ibukota Korea Selatan, kota Seoul. Perusahaan ini merupakan yang terbesar di negara ginseng Korea Selatan dan memiliki banyak anak perusahaan yang beroperasi dengan membawa merek samsung dalam bisnisnya. Samsung tidak hanya memproduksi smartphone dan televisi pintar, tetapi mereka juga mengembangkan teknologi lain seperti jam tangan pintar, tablet, kulkas, monitor, dan alat-alat elektronik lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi serta persaingan industri yang semakin ketat, Samsung juga mengalami perkembangan yang signifikan. Perusahaan yang dirintis oleh Lee Byung-chul ini sudah meraih ratusan penghargaan untuk inovasi teknologi yang mereka buat. Samsung kini berada di bawah pimpinan Kyung Kye-hyun dan wakilnya Han Jong-hee. Bersama keduanya, Samsung memiliki komitmen yang tinggi serta tanggung jawab sebagai organisasi global yang terkemuka.
Sejarah Perusahaan Samsung
Pada tahun 1938, salah seorang putra dari keluarga yang memiliki tanah luas di daerah Uiryeong, Lee Byung-chul, merintis Samsung Sanghoe di daerah Daegu. Pada mulanya, ia mengajak empat orang untuk menjadi karyawan di perusahaan kecil tersebut dan mulai menjalankan bisnis perdagangan di Su-dong. Berbeda dengan yang dilakukan saat ini, perusahaan Samsung kecil ini menjual ikan-ikan kering, sayur-sayuran yang ditanam di daerah terdekat, serta mie.
Seiring berjalannya waktu, dengan penuh keyakinan dan ketekunan, Samsung pun terus berkembang pesat. Lee kemudian memutuskan untuk memindah perusahaan yang dia rintis ke ibukota Seoul. Namun, ketika perang Korea terjadi, ia terpaksa angkat kaki dari kota tersebut. Ia memilih untuk mendirikan pabrik gula di kota busan dengan nama Cheil Jedang. Dan di tahun 1954 ia membangun pabrik wol di Chimsan-dong dan menjadi yang terbesar di negaranya pada saat itu.
Dalam fase tersebut, Samsung juga tengah melakukan ekspansi ke berbagai sektor. Lee memiliki ambisi untuk menjadikan perusahaannya memimpin di berbagai sektor industri. Di antara industri yang ia jelajahi di antaranya asuransi, ritel, hingga sekuritas. Di tahun 1947, Cho Hong-jai, membentuk kerjasama dengan Samsung dan melakukan investasi pada sebuah perusahaan yang berdiri dengan nama Samsung Mulsan Gongsa, atau akrab dengan sebutan Samsung Trading Corporation. Dan hingga kini perusahaan tersebut terus berkembang dan menjadi Samsung C&T Corporation.
Melewati tahun demi tahun, mereka berdua akhirnya berpisah sebab manajemen Samsung memiliki arah yang berbeda. Perusahaan Samsung menjadi Samsung Group, Hankook Tire, dan Hyosung Group, serta perusahaan lainnya. Di akhir tahun 1960-an, Samsung akhirnya memasuki sektor elektronik seperti Samsung Corning, Samsung Electronic Devices, Samsung Electro Mechanics, serta Samsung Semiconductor & Telecommunications. Pabrik elektronik pun mulai berdiri di Suwon dengan memproduksi televisi hitam putih.
Perkembangan Samsung di Era Modern
Memasuki era 80-an, Samsung akhirnya mengakuisisi Hanguk Jeonja Tongsin yang berasal dari Gumi. Langkah tersebut menjadi awal bagi Samsung secara resmi terjun ke sektor industri hardware telekomunikasi. Produk pertama yang mereka ciptakan adalah switchboard, perangkat untuk menghubungkan panggilan secara manual yang dioperasikan oleh operator layanan. Setelah itu, barulah mereka mengembangkan pabrik Samsung yang menjadi pusat pembuatan telepon, faksimili, dan LCD.
Pabrik tersebut telah memproduksi lebih dari 750 juta unit perangkat telepon hingga saat ini. Hingga tahun 1980, Samsung menggabungkan segala aktivitas bisnis yang berhubungan dengan elektronik di bawah bendera Samsung Electronics. Pada tahun 1987, Lee meninggal dunia di usianya yang ke-77. Samsung pun terbagi menjadi 5 kelompok perusahaan: Samsung Group, Shinsegae Group, JoongAng Group, Hansol Group, serta CJ Group.
CJ Group bersama dengan Shinsegae Group merupakan bisnis logistik berupa makanan, obat-obatan, dan hiburan yang terpisah dari Samsung Group di era 90-an. Sedangkan Hansol Group merupakan perusahaan yang memproduksi alat-alat telekomunikasi dan kertas bersama JoongAng Group / Media. Saat ini, keempat kelompok perusahaan tersebut tidak lagi terikat dengan Samsung Group. Hal tersebut ditegaskan sendiri oleh perwakilan dari masing-masing perusahaan bahwa mereka sudah tidak memiliki keterkaitan dengan Samsung.
Ada yang mengatakan bahwa mereka sejatinya sudah terputus dari Samsung sejak awal dekade 90. Mereka telah memutus segala jenis hubungan kepemilikan saham, jaminan, serta pembayaran yang ada hubungannya dengan Samsung. CJ, Hansol, dan Shinsegae sudah memiliki manajemennya masing-masing.
Sejak saat itu, Samsung tidak lantas kehilangan arah dengan berpisahnya lima anak perusahaan yang menentukan jalannya masing-masing. Justru dengan awal baru, mereka kembali fokus dan mulai meningkatkan produksi dan penjualan ke luar negeri. Hal tersebut menjadi awal mula ponsel Samsung menjadi semakin terkenal dan dilirik oleh berbagai negara, juga dengan produk semikonduktor yang mereka buat. Produksi tersebut menjadi sumber penghasilan yang terbesar. Pada tahun 2020, mereka berhasil duduk di puncak kejayaannya dengan menempati posisi ke delapan merek bernilai tinggi di dunia.
Samsung memiliki anak perusahaan yang terkenal seperti Samsung Electronics, yang bergerak di bidang teknologi informasi, produksi chip, serta produksi alat elektronik yang berhasil memperoleh pemasukan terbesar kedua di antara seluruh perusahaan yang ada di dunia di tahun 2017 lalu.
Selain Samsung Electronics, mereka juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di sektor pembuatan kapal yang berhasil mencapai puncak pendapatan terbesar kedua di seluruh dunia pada tahun 2010. Perusahaan ini adalah Samsung Heavy Industries. Ada juga Samsung C&T dan Samsung Engineering yang keduanya adalah perusahaan konstruksi di urutan ke-36 dan ke-13 terbesar di seluruh dunia. Selain itu, ada juga perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi, Samsung Life Insurance, dimana perusahaan tersebut menjadi perusahaan asuransi terbesar ke-14 yang ada di dunia.
Tidak kalah menarik, mereka juga memiliki perusahaan yang mengoperasikan taman hiburan tertua di Korea Selatan, Everland Resort. Anak perusahaan tersebut bernama Samsung Everland. Juga ada Cheil Worldwide, yang merupakan perusahaan periklanan terbesar ke-15 (secara penghasilan) di dunia pada tahun 2012.
Samsung memiliki pengaruh besar di Korea Selatan pada berbagai jenis sektor industri. Pendapatan mereka setara dengan 17% pendapatan PDB Korea Selatan, sebesar 1082 miliar dolar AS.