Microsoft adalah perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul G. Allen pada 4 April 1975. Nama Microsoft diambil dari kata microcomputer dan software, dua bidang bisnis utama mereka pada era tersebut.
Gates dan Allen mengonversi BASIC, bahasa pemrograman utama pada masa itu, ke perangkat komputer pribadi. Saat itu komputer pribadi hanya dimiliki segelintir orang. Penggunaan komputer lebih identik ke instansi pemerintah, bisnis, dan pendidikan.
Inilah salah satu visi besar Microsoft: satu komputer di setiap rumah. Gates dan Allen sebagai pendiri Microsoft percaya bahwa kemampuan komputer akan banyak berkontribusi pada masyarakat luas.
Masa Awal Microsoft
Tidak puas hanya dengan mengkonversi BASIC, keduanya memodifikasi bahasa pemrograman tersebut dan menciptakan sebuah bahasa pemrograman baru. Berkat inovasi ini, International Business Machines Corporation (IBM) kemudian menawari mereka sebuah proyek besar.
Saat itu, IBM berencana untuk membuat perangkat komputer pribadi pertama bernama IBM-PC. Pihak IBM meminta Gates dan Allen untuk membuat sistem operasi untuk perangkat tersebut.
Di bawah nama Microsoft, Gates dan Allen membeli sebuah sistem operasi, memodifikasinya, lalu menamainya MS-DOS. Pada tahun 1981, IBM-PC resmi dirilis dengan MS-DOS sebagai sistem operasinya.
Setelah sukses dengan IBM-PC, produsen komputer lain pun ‘meminang’ MS-DOS untuk menjadi sistem operasi mereka. Pada tahun 1990, Microsoft berhasil menjual lebih dari 100 juta copy dan mengalahkan CP/M, pesaing berat mereka.
Pada tahun yang sama, Microsoft merilis sistem operasi baru bernama Windows sebagai pionir OS dengan antarmuka grafis seperti yang kita pakai sekarang.
Sebelum era Windows, komputer masih menggunakan tampilan CLI (Command Line Interface), dimana pengguna harus mengetik perintah secara manual. Tahun 1993, Windows 3.0 mencatat penjualan 1 juta copy per bulan dan sekitar 90% komputer di dunia menggunakan OS dari Microsoft.
Ekspansi Microsoft
Setelah sukses berjualan MS-DOS, Microsoft melebarkan sayapnya ke software word processing dan spreadsheet. Saat ini kita mengenalnya sebagai Microsoft Word dan Microsoft Excel, bagian dari paket Microsoft Office yang mendominasi aplikasi perkantoran global.
Microsoft pun menjajal bisnis lain di bidang ensiklopedia multimedia bernama Encarta yang didirikan pada tahun 1985. Di sektor pertelevisian, Microsoft bekerja sama dengan National Broadcasting Company untuk mendirikan Microsoft Network dan MSNBC.
Pada pertengahan 1990, Microsoft berhasil menjadi salah satu perusahaan dengan paling menguntungkan di dunia. Estimasi laba Microsoft sekitar 25 sen per USD penjualan, nilai yang fantastis pada masa itu.
Pada tahun fiskal 1996, untuk pertama kalinya Microsoft berhasil meraih laba bersih sebesar 2 miliar USD. Kekuatan finansial ini berhasil menyelamatkan Microsoft dari resesi besar 2007-2009.
Monopoli dan Persaingan Bisnis
Perkembangan Microsoft yang begitu pesat membuat pesaingnya hampir tak bisa berkutik. Buntut dari kedigdayaan Microsoft adalah serangkaian masalah hukum yang berkaitan dengan monopoli dan persaingan tidak sehat.
Pada tahun 1994, US Justice Department menyatakan bahwa Microsoft telah mengubah beberapa praktik penjualan untuk menghalangi penggunanya menggunakan software alternatif.
Setahun kemudian, Justice Department berhasil menantang rencana Microsoft untuk membeli Intuit Inc, pembuat software keuangan terkemuka masa itu.
Tahun 1996, Microsoft menyematkan Internet Explorer (IE) ke sistem operasi Windows. Netscape pun menggugat Microsoft karena telah melanggar persetujuan tahun 1995. Hal ini memaksa Justice Department untuk kembali membuka penyelidikan kepada Microsoft.
Kemudian pada tahun 1999, setelah persidangan panjang yang berlangsung selama 30 bulan, hakim memutuskan bahwa Microsoft telah melanggar Sherman Antitrust Act (1890) dan memerintahkan pembubaran. Microsoft hampir tumbang akibat masalah ini.
Beruntung, pada tahun 2001, pengadilan banding membatalkan perintah pembubaran Microsoft, meskipun Microsoft tetap dinyatakan bersalah atas upaya mempertahankan monopoli.
Microsoft pun beberapa kali berurusan dengan European Union (EU). Tahun 2004, EU mendenda Microsoft sebesar 611 juta USD dengan tuduhan praktek ‘mendekati’ monopoli.
Pada Februari 2008, EU kembali menggugat Microsoft karena menyematkan software multimedia ke OS Windows dengan mengesampingkan kompetitor. Namun kali ini dendanya jauh lebih besar, yaitu 1,35 miliar USD.
Simak penjabaran dari kanal YouTube Think School tentang bagaimana Microsoft merajai pasar berikut ini:
Kiprah Microsoft di Sektor Gaming dan Smartphone
Pada tahun 2001, Microsoft merilis Xbox, console gaming yang langsung menempati posisi runner-up di pasar. Setahun kemudian, Microsoft meluncurkan Xbox Live, sebuah jaringan permainan untuk konsol buatannya.
Tahun 2005, Microsoft mengeluarkan produk console yang lebih gahar bernama Xbox 360. Namun pada momentum tersebut, Xbox menghadapi tekanan kuat dari Nintendo Wii dan Sony PlayStation.
Akibatnya, Microsoft terpaksa menurunkan harga jual Xbox 360 Elite sebesar 25%. Langkah ini berhasil mengambil pangsa pasar.
Tahun 2010, Xbox berhasil menjadi console yang paling banyak dipakai di Amerika. Namun pemangkasan harga juga menyebabkan penurunan penghasilan Microsoft’s Entertainment and Devices Division (EDD) sebesar 6%.
Xbox 360 kemudian digantikan oleh Xbox One pada tahun 2013. Disusul oleh Xbox Series X dan Xbox Series S pada tahun 2020.
Selain console gaming, Microsoft juga mencoba bersaing dengan produk iPod milik Apple melalui produk media player portable bernama Zune. Sayangnya, produk ini kurang diterima di pasar dan proyeknya dihentikan pada 2011.
Di sektor smartphone, Windows Mobile OS pernah menjuarai pasar dan menjadi sistem operasi mobile untuk produk vendor besar sekelas LG, HTC, dan Samsung. Saat itu, pesaing terbesar Windows Mobile OS adalah Blackberry dan iPhone.
Namun Windows Mobile OS ternyata tidak sesukses Windows Desktop. Setelah Android mengambil alih pasar, Windows Mobile OS secara resmi dihentikan, hal yang sama juga menimpa Blackberry.
Microsoft vs Google
Persaingan pertama Microsoft dengan Google terjadi di pasar search engine. Google sebagai mesin pencari nomor satu di dunia ternyata cukup menarik perhatian Microsoft. Tahun 2009, Microsoft meluncurkan Bing untuk menyaingi Google.
Merasa kesulitan dengan Bing, Microsoft mencoba mempercepat langkah dengan upaya membeli Yahoo! Senilai 44,6 miliar USD. Tawaran tersebut ditolak oleh pihak Yahoo!.
Meskipun akhirnya menjalin kerjasama dengan menetapkan Bing sebagai mesin pencari Yahoo!, Microsoft tetap tidak bisa mengejar Google di pasar mesin pencari, sampai sekarang.
Microsoft dan Google juga bersaing di sektor cloud dengan merilis merilis Windows Azure yang kemudian berubah nama menjadi Microsoft Azure. Beruntung, produk cloud computing milik Microsoft berhasil mendapat tempat di pasar dan bersaing ketat dengan penyedia cloud lain, terutama Google dan Amazon.
Begitu juga di sektor software office. Microsoft Office sampai hari ini bersaing ketat dengan Google Docs. Meskipun Microsoft Office sudah terintegrasi dengan cloud, Google mengambil langkah ini lebih awal lewat rilis Google Docs yang seratus persen berbasis cloud.
Microsoft: Eksplorasi dan Ekspansi Tanpa Henti
Dari perjalanan Microsoft, kita dapat menyimpulkan bahwa perusahaan Bill Gates dan Paul G. Allen ini sangat agresif dalam hal eksplorasi, ekspansi, dan akuisisi. Mereka tidak berhenti hanya dengan satu produk, melainkan terus mencoba memasuki pasar potensial lain.
Jika hanya mengandalkan Windows, mungkin Microsoft sudah tumbang sekarang, mengingat perkembangan iOS dan Linux yang semakin masif menggantikan Windows.
Bill Gates sendiri sudah mundur dari jabatan CEO Microsoft sejak tahun 2000. Sejak saat itu, tampuk kepemimpinan Microsoft terus berpindah tangan. Saat ini, CEO Microsoft adalah Satya Nadella, seorang tokoh teknologi terkemuka kelahiran India.