Perusahaan Zuckerberg rela kehilangan 500 miliar dollar karena perubahan Facebook menjadi Meta.
Dilansir dari laman slashdot.org, ada seorang pembaca yang bernama McGruber, berbagi opininya yang juga telah tayang di majalah New York. Tulisan pedas itu secara gamblang beropini bahwa tidak pernah ada bakar diri seperti yang dilakukan oleh perusahaan induk Facebook, Meta Platforms.
Nilai pasar perusahaan media sosial Mark Zuckerberg memang anjlok hingga harus kehilangan lebih dari setengah triliun dolar sejak puncak penurunannya di bulan Agustus tahun lalu.
Dampaknya sangat buruk, hingga Meta, yang sebelumnya bertengger sebagai perusahaan keenam terbesar di dunia (berdasarkan kapitalisasi pasar), harus terlempar dari sepuluh besar dan digantikan posisinya oleh dua pembuat chip komputer, Berkshire Hathaway dari Warren Buffett, dan perusahaan e-commerce China, Tencent.
McGruber, dalam tulisannya bahkan menyebut kalau kondisi Meta sebagai kejatuhan yang sangat memalukan untuk sebuah grup perusahaan yang mendominasi dunia.
Sistem pelacakan iklan Facebook yang dulu tak terkalahkan, dan sempat menjadi mesin yang mengantarkan perusahaan tersebut hingga beraset lebih dari 1 triliun dollar, kini mulai kehilangan taringnya setelah Apple justru memungkinkan penggunanya untuk memblokir pelacak perusahaan.
Bahkan kini Google pun secara bertahap, akan memulai perlindungan serupa untuk penggunanya selama dua tahun ke depan.
Lalu basis pengguna Facebook pun mulai menyusut setelah adanya berita kebocoran data, yang menunjukkan betapa berbahayanya media sosial bagi pengguna remaja. Mereka lalu beralih ke kompetitornya seperti misalnya ke TikTok.
Ironisnya tulisan itu juga menilai bahwa Zuckerberg sudah bosan dengan perusahaan yang telah didirikannya 18 tahun lalu tersebut, hingga ia kemudian mengubah visinya menjadi versi internet yang imersif, lengkap dengan headset dan avatar digital, yang ia sebut metaverse.
Dalam perkembangannya Apple dan Google juga telah memutuskan untuk mengizinkan penggunanya menonaktifkan kode yang dapat melacak orang di internet.
Menurut The Wall Street Journal, dampak kebijakan Apple dan Google itu justru sangat parah sehingga pengiklan mengalihkan seluruh anggaran iklan mereka ke Google karena Facebook tidak lagi menguntungkan.
Poin terakhir artikel tersebut adalah bahwa di tengah semua ini, Zuckerberg telah berkomitmen untuk membawa perusahaan menuju ke ambisi metaverse-nya, di tengah keraguan para investor Wall Street terhadap langkah Zuckerberg tersebut.
“Jelas, Zuckerberg memiliki banyak uang untuk membakar ambisinya, tetapi yang kurang jelas adalah apakah dia akan mampu membawa kembali pasukan / tim kerjanya, yang pernah percaya pada kemampuannya untuk menaklukkan dunia”, ujar McGruber di akhir tulisannya.