Analisis terbaru menunjukkan bahwa 74% dari semua pendapatan serangan ransomware pada tahun 2021 dialirkan ke hacker / peretas yang terkait dengan negara ini.
Sebagaimana dilansir dari laman slashdot.org, negara yang disebut terkait dengan sumbangan hasil Ransomware tersebut adalah Rusia.
BBC pun mengutip pernyataan para peneliti Chainalysis, yang mengatakan bahwa pembayaran mata uang kripto senilai lebih dari $400 juta telah diberikan kepada kelompok-kelompok yang sangat mungkin berafiliasi dengan Rusia.
Meski demikian, Rusia telah membantah tuduhan bahwa mereka menyembunyikan penjahat dunia maya. Bantahan itu disampaikan setelah para peneliti mengungkap bahwa sejumlah besar pencucian uang berbasis mata uang kripto, dilakukan lewat perusahaan kripto Rusia.
Chainalysis, kemudian menegaskan bahwa mereka dapat mengikuti aliran uang ke dan dari dompet digital kelompok peretas, yang selama ini dikenal menggunakan catatan transaksi “public blockchain” tersebut.
Laporan Chainalysis, juga menyoroti soal 9,9% dari total pendapatan ransomware yang diketahui masuk ke Evil Corp, kelompok kejahatan dunia maya yang diduga telah dikenai sanksi dan dakwaan oleh AS, tetapi beroperasi di Rusia dengan impunitas yang nyata.
Penyelidikan BBC pada bulan November lalu rupanya juga menemukan bahwa Igor Turashev, salah satu pemimpin tertuduh Evil Corp, mengoperasikan beberapa bisnisnya di Menara Federasi Kota Moskow.
Menara ini adalah salah satu tempat paling bergengsi di Rusia, rumah bagi pebisnis terkemuka dengan apartemen bernilai jutaan dolar.
Chainalysis mengklaim beberapa perusahaan mata uang kripto yang berbasis di menara itu, digunakan oleh peretas untuk mencuci dana terlarang, mengubah mata uang kripto dari alamat dompet digital menjadi mainstream money.
Yang terbaru dari Rusia, rupanya Kementerian Keuangan negara tersebut mengumumkan niat mereka untuk mengenakan pajak pada penambangan cryptocurrency setelah dikonversi menjadi Rubel.
Namun, yang mengejutkan, kripto di negara tersebut tetap tidak terpengaruh oleh kondisi politik negara tersebut.
Krisis Rusia – Ukraina yang sedang berlangsung sama sekali tidak menimbulkan reaksi negatif terhadap para investor.
Whitebit, salah satu pertukaran mata uang kripto terbesar di Rusia, bahkan terus meningkatkan volume perdagangan senilai lebih dari $487 juta setiap hari, bahkan meningkat hampir 14% dalam 24 jam.
Baca juga Tutup Sejak Maret 2020, Kantor Microsoft Bakal Dibuka Lagi