Terus Diserbu NFT Jiplakan dan Spam, OpenSea Kaji Ulang Fitur Unggahan Gratis

Lantaran terus diserbu NFT jiplakan dan spam, OpenSea kaji ulang fitur unggahan gratis yang ada di platform mereka. “Kepada semua pembuat konten di komunitas kami yang terpengaruh oleh adanya kebijakan pembatasan unggahan (sebanyak maksimal 50 item) ke dalam tool unggahan gratis, kami mendengar keluhan Anda dan kami mohon maaf”, tulis sebuah tweet di akun resmi OpenSea, pada 28 Januari lalu.

OpenSea pun menyebut telah menarik keputusan. “Tapi kami juga ingin memberikan penjelasan”, lanjutnya.

Lebih lanjut tweet itu meyakinkan bahwa setiap keputusan yang dibuat OpenSea, sudah sangat mempertimbangkan kepentingan para creator NFT.

“Kami awalnya membuat kesepakatan untuk berbagi etalase guna memudahkan pembuat konten masuk ke dalam suatu space tertentu. Namun, kami baru-baru ini melihat penyalahgunaan fitur ini meningkat secara signifikan. Lebih dari 80% NFT yang diunggah dengan tool gratisan kami adalah karya jiplakan, koleksi palsu, dan spam”, ungkap akun Twitter OpenSea tersebut.

Sementara itu, dilansir dari m.slashdot.org, seorang pembaca anonim pun mengutip pemberitaan menarik dari portal berita Motherboard.

Ia mengatakan “lazy minting” atau “unggahan malas” di platform tersebut, memang bisa membuat pengguna enggan membayar Gas Fee ketika mereka mengunggah NFT di OpenSea (lantaran pembeli akhirnya membayar fee saat penjualan).

“Jadi ini kemudian menjadi pilihan populer terutama bagi orang-orang yang tidak berkantong tebal guna membangun kerajaan seni digital mereka”, imbuhnya.

Sayangnya pilihan populer ini kemudian justru memunculkan keluhan dari para pengguna lain yang merasa serius ingin mengunggah NFT namun terhambat karena banyaknya “lazy minting” yang hendak upload NFT di waktu yang bersamaan.

“Dapat dimengerti bila kemudian OpenSea menganulir batasan unggahan gratis tersebut, meskipun OpenSea juga telah mengungkapkan bahwa free minting tool atau tool unggahan gratis, justru dalam prakteknya, hanya untuk tujuan spam dan maksud curang penggunanya”, tambahnya. (fn)

Baca juga: Masih Dinanti Pengguna WhatsApp, Fitur ini Justru Telah Diluncurkan Facebook Messenger

Leave a Comment

error: This content is protected by DMCA