Setelah tutup sejak bulan Maret tahun 2020, Kantor Microsoft mendadak bakal dibuka lagi dalam waktu dekat ini.
Dilansir dari laman slashdot.org, Microsoft telah memberitahu para pekerjanya untuk bersiap kembali ke kantor.
Dalam web itu, seorang pembaca anonim mengutip laporan dari New York Times bahwasanya Microsoft telah meminta karyawan untuk kembali ke kantor bulan depan.
“Beralih untuk kembali berangkat kerja ke perusahaan, untuk pertama kalinya, sejak varian virus corona melanda negaranya”, tulis web tersebut.
Rupanya perusahaan telah lama menggagas sistem kerja hybrid, yakni dengan mengatur 50 persen waktu kerja karyawannya, agar dapat membawa tugas-tugas kantornya ke rumah.
Hybrid working akhir-akhir ini memang kian populer, lantaran memakai konsep penggabungan dari sistem bekerja di kantor dengan bekerja dari rumah atau lokasi lainnya.
Chris Capossela, seorang eksekutif di kantor pusat Microsoft yang berada dekat Seattle, Senin pagi (14/2), bahkan sempat membuat postingan di blognya.
“Mulai 28 Februari, karyawan akan memiliki waktu 30 hari untuk melakukan penyesuaian pada rutinitas mereka dan mengadopsi preferensi kerja yang telah mereka sepakati dengan manajer mereka”, jelas Capossela.
Postingan itu juga sempat menyinggung soal tingginya tingkat vaksinasi di King County, di mana sebagian besar karyawan tinggal, dan juga terkait penurunan angka rawat inap dan rendahnya jumlah kematian di negara bagian itu sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan tersebut.
“Penduduk di King County, termasuk Seattle, merupakan yang paling banyak divaksinasi di negara ini, dengan lebih dari 91 persen dari mereka yang berusia 5 tahun atau lebih, dan telah menerima setidaknya satu suntikan”, tulisnya.
Meski demikian, imbuh Capossela, sementara pengumuman itu baru ditujukan untuk karyawan di negara bagian asal perusahaan, di mana sebagian besar karyawan Microsoft berada.
Capossela pun mengatakan bahwa area perusahaan akan dibuka penuh pada 28 Februari, dan jika kondisi memungkinkan, tidak menutup kemungkinan juga diikuti oleh banyak lokasi Microsoft lainnya di Amerika Serikat.
Berbasis di dekat lokasi wabah virus corona besar pertama di Amerika Serikat, Microsoft telah menjadi perusahaan besar pertama yang menutup kantornya pada Maret 2020.
Baca juga Klaim Asuransi terkait Perangkat Meta Ini, Kian Marak di 2022