Lantaran ingin untuk lebih fokus ke ambisi metaverse Meta, CEO Meta Platforms Inc, Mark Zuckerberg, tunjuk presiden baru di perusahaannya.
Dilansir dari laman theverge.com, pejabat baru yang ia tunjuk tersebut, akan menempati posisi sebagai Presiden Urusan Global.
Berita itu mengemuka usai Zuckerberg menulis sebuah postingan Facebook pada Rabu, 16 Februari.
Pejabat baru ini, terang Zuckerberg, punya wewenang memimpin Meta dalam semua masalah kebijakan, termasuk juga mengatur hubungan dengan pemerintah, khususnya saat perusahaan hendak mengadopsi kebijakan ataupun peraturan baru.
“Di samping itu juga punya wewenang dalam mempublikasikan produk dan juga proyek-proyek Meta”, tambahnya.
Dan, akhirnya Meta memilih untuk mempromosikan Wakil Presiden urusan global, Nick Clegg, sebagai Presiden urusan global.
Bagi Nick Clegg, jabatan baru ini tentu masih bersesuaian dengan posisi Clegg sebelumnya yakni sebagai Wakil Presiden urusan global yang mengepalai urusan kebijakan dan komunikasi Meta.
Ditambah lagi sebelum bergabung dengan Meta, Clegg juga pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Inggris dari 2010 hingga 2015, sebelum akhirnya di 2018, ia memutuskan untuk bergabung dengan Facebook.
Dengan penunjukan ini, maka Nick Clegg sekarang adalah presiden urusan global yang akan melapor langsung ke CEO Mark Zuckerberg.
“Jadi sekarang bukan hanya chief operating officer Meta saja (Sheryl Sandberg) yang bisa lapor langsung ke Zuckerberg, tapi Clegg pun bisa”, imbuhnya.
Selama tiga tahun terakhir, lanjut Zuckerberg, Clegg telah menangani beberapa masalah paling kompleks yang dihadapi perusahaannya, termasuk masalah kebijakan konten, pemilihan umum, pembentukan Dewan Pengawas, dan masih banyak lagi.
Banyak pengamat menilai langkah ini diambil guna mengalihkan fokus dan tanggung jawab Zuckerberg sebagai pengambil keputusan utama di perusahaannya. Terlebih publik sudah mengetahui bahwa sebagian tanggung jawab terkait hal itu pernah diambil oleh Clegg.
“Tujuannya, seolah-olah, adalah memberi Zuckerberg lebih banyak waktu untuk membangun ambisi metaverse Meta sambil menghabiskan lebih sedikit waktu di depan komite kongres yang mengecam tentang bagaimana Facebook memoderasi atau tidak memoderasi konten”, tutur salah satu pengamat.
Prediksi itu bukanlah tanpa alasan karena dalam postingan Facebook-nya Zuckerberg juga menulis bahwa saat Clegg mengambil peran kepemimpinan baru tersebut, itu akan memungkinkannya untuk lebih memfokuskan energi guna memimpin perusahaan dalam membangun produk baru untuk masa depan.
“Dan itu akan mendukung Sheryl Sandberg karena dia akan terus fokus pada kesuksesan bisnis kami”, imbuh Zuckerberg.
Meta dan produknya yang meliputi Facebook, WhatsApp, dan Instagram selama ini memang telah mengeluarkan banyak energinya untuk berbagai kontroversi, diantaranya terkait kebijakan, kemudian juga perdebatan tentang bagaimana Meta menangani hal-hal seperti misinformasi COVID-19, kesehatan mental pengguna Instagram yang lebih muda, dan kontroversi kebijakan Meta yang sempat melarang Presiden Donald Trump dari platformnya.
“Memiliki eksekutif tingkat tinggi seperti Clegg yang dapat berperan sebagai wajah publik saat menangani masalah ini dan yang langsung melapor ke CEO, tentu dapat membantu merampingkan beberapa proses itu, khususnya bagi Meta saat akan menghadapi musim pemilihan Amerika Serikat lainnya di musim gugur ini”, tulis sumber tersebut.
Baca juga Terkuak, 74% Pendapatan Ransomware Dialirkan ke Hacker Negara Ini