Mulai Jalankan Server 1 Tahun Penuh, Google Cloud Masih Merugi

Saat mulai menjalankan server selama satu tahun penuh, Google Cloud rupanya mengaku masih merugi dan kehilangan miliaran dollar.

Namun perusahaan induk Alphabet, sebagaimana dilansir di laman theregister.com, justru memuji pendapatan tahun pertama yang berada di atas $250 miliar.

Meski Google Cloud telah mengalami kerugian lagi, hal itu justru memperpanjang umur perangkat kerasnya selama satu tahun.

Raksasa iklan dan mesin pencarian ini, tahun lalu mengungkapkan bahwa mereka memperpanjang umur operasional server cloud-nya dari tiga menjadi empat tahun.

Dan menurut mereka itu bisa memeras kinerja ekstra beberapa kit jaringan dalam beberapa tahun, bahkan kadang-kadang membutuhkan lima tahun.

Dalam pengumuman hasil kuartal keempat di 2021, perusahaan induk Google, Alphabet, mengungkapkan dampak keuangan dari perubahan itu.

Alphabet mengungkapkan bahwa selama setahun penuh, Google Cloud mengurangi biaya penyusutan sebesar $2,6 miliar dan mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar $2 miliar.

Tetapi bahkan dengan server lama yang lebih hemat, Google Cloud masih merugi $890 juta di kuartal ke-4 dan merugi $3,1 miliar sepanjang tahun.

Dia lalu menyebutkan daftar klien blue-chip yang telah berkomitmen pada G-Cloud untuk menunjukkan dari mana uang itu akan berasal, mencatat lebih dari tiga kali lipat tenaga penjualan, dan mitra saluran lebih dari dua kali lipat kontribusi pendapatan mereka.

Pada pertemuan Earning Calls Alphabet pun, para CEO rupanya lebih suka fokus pada pertumbuhan pendapatan Google Cloud, yaitu sebesar 45 persen dari tahun ke tahun.

CEO Sundar Pichai mengungkapkan bahwa pendapatan backlog-nya Alphabet meningkat lebih dari 70 persen menjadi $51 miliar, dan sebagian besar disebabkan oleh komitmen belanja di Google Cloud.

Dia lalu menyebutkan daftar klien blue-chip yang telah berkomitmen pada G-Cloud, guna menunjukkan dari mana uang itu berasal.

Tapi tinta merah Google Cloud tidak menyurutkan suasana hati Pichai secara keseluruhan, karena Alphabet meraup pendapatan $257,6 miliar pada tahun 2021 – atau naik 41 persen year-on-year.

Lalu laba bersih mencapai lebih dari $76 miliar, atau sepadan dengan keuntungan $200 juta per hari, sepanjang tahun.

Penjualan iklan tumbuh, dan handset Pixel mencatat rekor penjualan baru. Harga saham perusahaan bahkan sempat mencapai $3.000 pada kuartal tersebut.

Alphabet juga mengumumkan bahwa pada bulan Juli akan melakukan pemecahan saham dua puluh untuk satu, yang berarti pemegang saham akan diberikan 19 saham baru untuk setiap yang mereka pegang saat ini.

Itu adalah taktik yang sering digunakan untuk membuat investasi tidak terlalu menakutkan bagi pembeli kecil.

Perusahaan sekarang mengarahkan pandangannya pada televisi yang terhubung untuk mendorong laba itu lebih tinggi lagi.

VP Senior dan Chief Business Officer Philipp Schindler mengatakan kepada investor bahwa televisi yang terhubung telah menjadi “layar dengan pertumbuhan tercepat”.

“Merek … dapat mempersonalisasi iklan dalam skala besar dan menggunakan pengurutan iklan video untuk menceritakan suatu kisah yang menarik dan berbobot,” ujarnya.

Ia pun menambahkan bahwa pengiklan dapat menargetkan televisi yang terhubung, yang berarti bahwa pengguna mendapatkan pengalaman menonton yang lebih bermanfaat dan tentunya merek dapat mendorong lebih banyak penjualan online.

Baca juga: Bakal Siapkan Pasar NFT, Mimpi Cryptocurrency Facebook Telah Berakhir?

Leave a Comment

error: This content is protected by DMCA