Dilansir dari laman techradar.com, kini Google Cloud mampu deteksi malware cryptomining yang ditanam di mesin virtual.
“Perlindungan datang tanpa memperlambat kinerja VM”, ungkap Google.
Untuk menjaga mesin virtual (VM) aman dari cryptominer, Google telah meluncurkan platform baru yang bertujuan menghentikan malware secara permanen.
Alat deteksi ancaman mesin virtual yang kemudian disingkat menjadi VMTD ini, baru tersedia untuk pelanggan premium di pusat komando keamanan Google Cloud, dan akan bekerja tanpa perangkat lunak tambahan, yang berarti tidak akan ada dampak signifikan pada kinerja mesin virtual, dan takkan berdampak signifikan pada beban operasional manajemen.
Cryptominer sendiri merupakan tipe unik dari malware yang mencoba menghancurkan mesin, mencuri data sensitif, atau mengasimilasi perangkat menjadi botnet, serta mengambil keuntungan dari kekuatan komputasi untuk menghasilkan cryptocurrency bagi si penyerang.
Beberapa jaringan blockchain beroperasi pada mekanisme yang disebut Proof of Work, dimana komputer yang membentuk jaringan melakukan komputasi berat, dan diberi imbalan token jaringan. Proses ini juga dikenal sebagai penambangan.
Perangkat yang “menambang” cryptocurrency biasanya tidak mampu melakukan hal lain, karena penambangan menghabiskan sebagian besar daya komputasi perangkat.
Beberapa pelaku jahat mulai mendistribusikan malware cryptomining yang memaksa perangkat korban untuk menambang, dan mengirimkan semua pendapatan ke penyerang. Biasanya, cryptominer menambang token Monero, karena diyakini sulit untuk dilacak.
Laporan sebelumnya dari Google Cloud (yang diterbitkan akhir tahun lalu) mengklaim bahwa hampir sembilan dari sepuluh (86%) mesin public cloud yang terinfeksi malware, ternyata membawa cryptominer.
Baca juga Microsoft Office Akhirnya Menonaktifkan Kerentanan terhadap Ransomware