Membuat sebuah aplikasi, memang tidak mudah dan membutuhkan waktu. Namun, saat ini, membuat aplikasi menjadi semakin mudah dan cepat dengan adanya framework pemrograman. Ada begitu banyak framework pemrograman yang beredar di pasaran. Semua memiliki komunitasnya masing-masing. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada artikel kali ini saya akan membahas apa itu framework pemrograman.
Apa itu Framework Pemrograman?
Secara sederhana, framework pemrograman adalah sebuah kerangka kerja yang menyediakan rancangan dan fungsi siap pakai yang sering digunakan dalam aplikasi. Contohnya, hampir setiap aplikasi memiliki fungsi autentikasi (login), menampilkan data dalam tabel, fitur pencarian, dan lainnya. Apabila tidak menggunakan framework, Anda harus membuatnya dari awal. Framework sudah menyediakan itu semua, sehingga Anda tinggal berpikir bagaimana alur bisnis aplikasinya bekerja.
Siapa yang membuat framework pemrograman ini? Dunia IT dikenal memiliki komunitas open source yang besar. Sebagian besar framework pemrograman dibuat oleh perusahaan besar maupun software developer berpengalaman yang memiliki semangat open source. Facebook membuat framework Javascript ReactJS. Twitter memulai proyek framework Bootstrap untuk CSS. Dan juga Taylor Otwell, seorang software developer berpengalaman yang menggagas framework PHP populer Laravel.
Selain yang bersifat open source, ada juga perusahaan IT yang membuat framework pemrograman untuk digunakan secara internal, tidak untuk dipublikasikan. Ada banyak alasan perusahaan membuat framework pemrograman sendiri, seperti issue keamanan, gaya perancangan, dan lebih mempercepat pekerjaan.
Manfaat dari Framework Pemrograman
Saat ini, hampir semua pengembang software menggunakan framework pemrograman. Ada banyak manfaat yang diperoleh jika menggunakannya. Berikut adalah beberapa manfaat jika Anda menggunakan framework pemrograman:
1. Lebih Cepat
Jika Anda bertanya kepada software developer mengapa mereka menggunakan framework, sebagian besar pasti menjawab: lebih cepat. Ini benar sekali, manfaat terbesar dari penggunaan framework adalah kita dapat menghemat banyak waktu. Fungsi-fungsi yang sering digunakan dan bersifat repetitif, sudah disediakan oleh framework pemrograman. Software developer tinggal merangkainya menjadi sebuah aplikasi.
Apabila Anda membuat aplikasi berbasis web, cara mengaksesnya adalah menggunakan URL. Ini adalah contoh yang paling sederhana, routing. Jika Anda menggunakan framework, URL <nama-domain>/<fungsi>?<parameter1>&<parameter2> dapat menjadi lebih cantik dan ramah SEO. Seperti ini hasilnya <nama-domain>/<fungsi>/<parameter1>/<parameter2>.
Aplikasi web memiliki banyak bagian, seperti header, menu, konten, dan footer. Dengan banyaknya menu dan halaman yang dibuat, maka mengelola bagian-bagian ini menjadi lebih kompleks. Dengan menggunakan framework, Anda dapat mengelompokkan bagian-bagian yang tampil di setiap halaman menjadi sebuah template atau theme.
Routing dan template merupakan 2 contoh fungsi sederhana yang banyak digunakan dalam aplikasi. Fungsi ini sudah disediakan oleh framework pemrograman. Masih banyak fungsi lain yang juga disediakan. Anda sebagai pemrogram, tidak perlu membuat ulang, atau istilah kerennya “don’t reinventing the wheel”.
2. Framework Pemrograman Menerapkan Best Practice
Selain dapat mempercepat pembuatan aplikasi, framework juga memiliki manfaat lain. Penggunaan framework dapat membantu Anda menyelesaikan issue penting dalam aplikasi, yaitu KEAMANAN. Jika membuat tanpa framework, ada banyak celah yang harus ditutup. Agar terhindar dari segala jenis ancaman. Framework, sudah mempersiapkan sistem keamanan yang sesuai best practice.
Dalam dunia pemrograman, untuk membuat sebuah fungsi, atau menyelesaikan masalah, memang ada banyak cara. Banyak jalan menuju Roma, kata orang. Framework pemrograman memastikan praktik terbaik lah yang digunakan, yang paling efektif dan efisien.
Jenis Framework Pemrograman
Sama seperti ada banyak bahasa pemrograman, framework pemrograman juga memiliki banyak jenis. Jenis framework pemrograman yang banyak ini, memiliki fungsinya masing-masing, dan digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis framework pemrograman.
1. Web & Backend Framework
Ketika arsitektur microservice belum populer, aplikasi web bersifat monolitik. Pemrograman server dengan klien menjadi satu. Web framework digunakan untuk membuat aplikasi web jenis ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, arsitektur microservice dipandang lebih dinamis, fleksibel, dan skalabel. Backend (sisi server) dan frontend (sisi klien), dibuat terpisah. Ini yang disebut backend framework.
Banyak dari web framework yang mengadopsi model perancangan MVC – Model, View, Controller. Pola MVC ini menjadikan pemrograman menjadi lebih mudah, cepat, dan modular. Aplikasi dibagi ke dalam 3 lapisan: controller untuk logika, model untuk akses data, dan view untuk tampilan.
Contoh dari Web & Backend Framework ini adalah Laravel, CodeIgniter, .NET Core, Django, Ruby on Rails, dan lainnya.
2. Frontend Framework
Seperti yang telah saya sampaikan di atas, bahwa sekarang sedang marak penggunaan arsitektur microservice. Memisahkan antara pemrograman server (backend) dengan klien (frontend). Frontend adalah sisi pemrograman yang banyak berinteraksi dengan pengguna, UI (User Interface) & UX (User Experience). Framework ini berjalan di web browser pengguna.
Frontend framework digunakan untuk mempercanggih teknologi HTML, CSS, dan Javascript. Sehingga aplikasi web terlihat kaya dan mendekati aplikasi desktop. Framework ini juga dapat dibagi menjadi CSS Framework dan Javascript Framework.
Contoh dari Frontend Framework ini adalah Bootstrap, Tailwind, React, Angular, Vue, dan lainnya.
3. Mobile Framework
Selain framework untuk membuat aplikasi web, aplikasi mobile juga memiliki framework pemrogramannya sendiri. Baik itu untuk membuat aplikasi Android maupun IOS, atau bahkan keduanya.
Contoh dari Mobile Framework ini adalah React Native, Xamarin, Ionic, dan lainnya.
Beberapa Kesalahpahaman Mengenai Framework Pemrograman
Framework vs Bahasa Pemrograman
Bagi software developer pemula, sering bingung antara framework dengan bahasa pemrograman. Dengan keduanya memang benar, Anda dapat membuat aplikasi. Terkadang istilah ini juga sering tertukar. Sebagai contoh ada pertanyaan: aplikasi ini dibuat menggunakan PHP (bahasa pemrograman) atau .NET (framework).
Secara sederhana, framework pemrograman dibuat menggunakan bahasa pemrograman. Framework adalah sebuah paket, sebuah kerangka kerja, yang membungkus bahasa pemrograman menjadi lebih modular, fleksibel, dan lebih mudah digunakan. Bahasa pemrograman PHP memiliki framework Laravel, CodeIgniter, Yii, dan lainnya. Bahasa pemrograman Java memiliki framework Spring, Spring Boots, Struts, dan lainnya.
Framework vs Library
Kebingungan lainnya adalah tercampurnya penggunaan istilah framework dengan library. Ya memang wajar, karena keduanya dibuat untuk tujuan yang sama: membuat pemrograman menjadi lebih mudah.
Library adalah sekumpulan fungsi yang memiliki tujuan spesifik tertentu. Library untuk autentikasi, library untuk pengiriman email, library untuk membuat file PDF, dan lainnya. Sedangkan framework, terdiri dari sekumpulan library, banyak library. Yang dijadikan satu paket agar lebih mudah. Sebuah framework memiliki library bawaan, namun Anda dapat menambah library sesuai kebutuhan. Tambahan library biasanya dibutuhkan ketika library bawaan kurang lengkap atau bahkan tidak ada.
Penutup: Gunakan Framework, Jangan Reinventing The Wheel
Framework pemrograman merupakan sebuah keharusan dalam industri pengembangan software saat ini. Dari aplikasi web maupun mobile, ada banyak framework yang dapat digunakan untuk mempercepat pekerjaan. Menggunakan framework akan mempercepat pekerjaan Anda. Aplikasi Anda juga akan lebih aman dengan adanya penerapan best practice dari framework. Last but not least: focus delivering awesome product, and don’t reinventing the wheel.