Fitur “deteksi screenshot” yang masih dinanti pengguna Whatsapp, kini justru telah diluncurkan Facebook Messenger. Fitur notifikasi screenshot itu diumumkan Facebook di akhir Januari 2022..
Hak ini terungkap setelah Product Manager dari Facebook Messenger, Timothy Buck, menulis sebuah postingan di blognya.
“Hari ini, kami mengumumkan pembaruan untuk obrolan-obrolan Messenger, yang terenkripsi opt-in end-to-end. Pembaruan ini diharapkan bisa semakin meningkatkan pengalaman Anda saat berkirim pesan”, ujar Buck di awal postingannya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Facebook Messenger juga meluncurkan fitur-fitur tambahan lainnya, di antaranya berupa notifikasi screenshot, reaksi atas pesan, dan indikator-indikator pengetikan.
Fitur-fitur ini diluncurkan untuk obrolan-obrolan messenger, yang terenkripsi opt-in end-to-end .
“Fitur menariknya, Messenger dapat mendeteksi jika ada teman yang men-screenshot kiriman kita”, lanjutnya.
Pernyataan ini tentu mengingatkan pada fitur Snapchat, yang bisa memberi tahu penggunanya ketika ada seseorang men-screenshot obrolan.
“Semua pengguna Messenger akan mendapat pemberitahuan jika obrolan yang telah hilang ternyata sudah di-screenshot oleh teman kita”, jelas Buck.
Fitur serupa, tambahnya, juga tersedia dalam mode vanish atau mode “lenyap” yang ada di Messenger.
Terkait peluncuran fitur enkripsi end-to-end, masih di blog tersebut, Buck menyebutkan bahwa untuk menghilangkan pesan dalam durasi tertentu, Facebook berencana akan meluncurkan fitur notifikasi ini dalam beberapa minggu ke depan.
“Dan dalam membangun fitur interaktif yang aman dan menyenangkan, tentu teknisi kami membutuhkan waktu untuk berinovasi dan memecahkan tantangan teknis”, imbuhnya.
Jadi, menurut Buck, ini adalah bagian dari serangkaian pembaruan produk karena pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan.
“Dengan meningkatnya kejahatan dunia maya dan maraknya aksi peretasan, semakin penting untuk menemukan cara hebat untuk terhubung dengan teman dan keluarga melalui komunikasi yang privat namun tetap aman”, cetus Timothy Buck.
Facebook Messenger kini juga sedang menguji enkripsi end-to-end untuk grup obrolan, grup panggilan suara dan grup panggilan video (video call group).
Enkripsi end-to-end tersedia untuk semua orang, dan itu membuat obrolan aman dan terjaga privasinya. Hanya pengirim dan penerima yang memiliki akses obrolan, dan tidak ada orang lain yang dapat mengakses obrolan.
Facebook Messenger pun memiliki fitur “message reaction” atau reaksi atas pesan. Dimana pengguna dapat mengetuk dan menahan pesan, untuk kemudian membuka “reaction tray” atau baki reaksi. Kemudian pengguna juga bisa mengetuk dua kali pada pesan untuk memberikan reaksi bahwa Anda menyukai pesan tersebut.
Selain itu, Facebook Messenger juga memungkinkan pengguna untuk membalas pesan tertentu dalam obrolan terenkripsi end-to-end. Caranya yakni dengan menekan lama atau menggesek untuk membalasnya.
Meski kalah cepat dengan Facebook Messenger, banyak pihak memprediksi, tidak lama lagi, WhatsApp pun kemungkinan bakal memiliki fitur yang serupa. (fn)
Baca juga : 7 Cara Mendapatkan Passsive Income untuk Software Developer