Google: Autentikasi Dua Faktor (2FA) Terbukti Efektif Lindungi Data

Bertepatan dengan Hari Internet Aman, pada 8 Februari lalu, Google mengumumkan bahwa autentikasi dua faktor (2FA) terbukti efektif lindungi data.

Ya, keputusan Google untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor secara default tampaknya telah membuahkan hasil.

Dilansir dari laman engadget.com, The Search Firm bahkan telah menyampaikan bahwa pelanggaran akun turun 50 persen di antara para pengguna, di mana 2FA (verifikasi dua langkah dalam bahasa Google) diaktifkan secara otomatis.

“Penurunan itu adalah bukti bahwa faktor tambahan efektif dalam melindungi data Anda”, ujar Google.

Meski demikian, Google tidak mengungkapkan jumlah pasti akun yang disusupi. “Perusahaan tidak mengatakan seberapa cepat 2FA diharapkan menyebar, tetapi berjanji untuk melanjutkan peluncuran hingga 2022”, imbuhnya.

Sejauh ini, menurut Google, lebih dari 150 juta orang telah terdaftar secara otomatis, termasuk juga lebih dari 2 juta pembuat YouTube.

Perusahaan pun lantas menjanjikan lebih banyak peningkatan keamanan. “Mulai bulan Maret, Google bahkan akan mengizinkan Anda memilih opsi penjelajahan aman di tingkat akun, yang mencegah Anda mengunjungi situs berbahaya”, tambahnya.

Google juga memperluas mode tamu, yang mengutamakan privasi Google Assistant ke sembilan bahasa baru dalam beberapa bulan ke depan. Dan juga berjanji untuk meningkatkan perlindungan bagi para politisi menjelang pemilihan paruh waktu Amerika Serikat.

Pengurangan volume pelanggaran akun, menurut Google, bukanlah kejutan. “Lebih banyak upaya untuk memecahkan akun, pasti akan mencegah beberapa calon penyusup”, imbuhnya.

Sehingga, tidak selalu mudah untuk menunjukkan dampak nyata dari 2FA pada keamanan.

Dan pada skala dasar, pengguna Google memberikan sampel representatif yang tidak mudah disaingi oleh yang lainnya.

Autentikasi dua faktor secara default, pertama kali diumumkan Google kepada publik pada Mei tahun lalu. Ketika itu, verifikasi dua langkah secara default barulah sebatas rencana yang dikemukakan pihak Google guna memberikan lebih banyak keamanan untuk banyak akun.

Dan pada awal Oktober 2021, bertepatan dengan Bulan Kesadaran Keamanan Siber, Google sekali lagi mengingatkan tentang rencana tersebut.

Empat bulan berlalu, kini dampak dari penerapan “autentikasi dua faktor secara default” tersebut, telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

Baca juga Luncurkan Layanan Cloud NFT, Salesforce Bakal Tandingi OpenSea ?

Leave a Comment

error: This content is protected by DMCA