Menurut data dari VCloud News, setiap hari diperkirakan ada 2,5 kuintiliun Byte (18 angka 0) data yang dibuat di seluruh dunia. Dan angka ini meningkat secara eksponensial setiap harinya. Jumlah data yang disimpan dalam 2 tahun terakhir, lebih banyak dibandingkan seluruh data sejak adanya peradaban manusia.
Dimana semua data ini disimpan? Salah satunya adalah di dalam sistem database. Tanpa teknologi database dan bahasa query SQL, mustahil untuk menyimpan dan menganilisis data agar bermanfaat. Salah satu tantangan teknologi database ini adalah bagaimana mengelola dan mengoptimalkannya. Saat ini, ada profesi khusus yang melakukan tugas tersebut, yaitu seorang Database Administrator (DBA).
Apa itu Database Administrator?
Seorang Database Administrator, atau sering disebut dengan DBA, adalah teknisi IT yang bertanggung jawab merawat (maintain) dan mengelola segala aktivitas terkait sistem database. DBA memastikan database dan aplikasi yang berkaitan pada perusahaan atau organisasi berjalan dengan baik dan efisien.
Jika organisasi Anda menggunakan Database Management System (DBMS), maka diperlukan paling tidak satu orang DBA untuk merawatnya. Organisasi modern saat ini paling tidak menggunakan satu sistem DBMS. Oleh karena itu, kebutuhan akan talenta DBA semakin tinggi daripada sebelumnya.
DBA bertanggung jawab memahami dan mengelola semua ekosistem database. Dengan membuat rencana strategis pada pengembangan dan optimalisasi sistem database, seorang DBA memiliki peranan penting dalam eksekusinya. Dengan begitu, database dan semua sistem aplikasi yang terkait dapat berfungsi dengan baik dan tanpa kendala berarti.
Tanpa adanya seorang DBA, ada kemungkinan sistem database akan melambat atau bahkan down. Kendala ini dapat disebabkan karena tingkat akses yang semakin tinggi, atau kapasitas data yang semakin besar. Permasalahan ini tentu saja dapat menghambat kinerja perusahaan. Apalagi jika sampai berdampak pada pengalaman pelanggan.
Tugas dan Tanggung Jawab Database Administrator
Tugas dan tanggung jawab seorang DBA adalah sebagai berikut:
- Instalasi server database dan menjaganya tetap update.
- Mengukur kebutuhan kebutuhan fisik server database, seperti memory, kapasitas storage, bandwidth, dsb.
- Memperbarui struktur database sesuai kebutuhan tim pengembang aplikasi.
- Membuat rencana backup dan recovery database.
- Memonitor ketersediaan (availability) dan kinerja database dan aplikasi terkait.
- Membuat report yang membutuhkan query dari database yang belum tersedia di aplikasi pengguna.
- Mengoptimalkan kinerja database dengan melakukan konfigurasi dan tuning yang sesuai.
- Migrasi database ke server baru, atau dari sever on-premise ke cloud.
Tipe DBA
Berdasarkan spesialisasinya, ada beberapa tipe DBA. Namun, kebanyakan seorang DBA mengemban semua tugas dan tanggung jawab terkait dengan sistem database. Di perusahaan yang skalanya besar, dengan banyak sistem database yang terlibat, ada DBA dengan deskripsi pekerjaan tertentu. Berikut adalah beberapa spesialisasi pada profesi DBA.
1. System DBA
DBA dengan peran ini, fokus pada pekerjaan teknis dibandingkan permasalahan bisnis. Seorang System DBA memiliki keahlian teknis terkait pengelolaan database. Seperti instalasi, konfigurasi, modifikasi, tuning, dan pembaruan. Beberapa aktivitas System DBA yang umum dilakukan adalah:
- Instalasi versi database terbaru.
- Konfigurasi dan tuning parameter database.
- Tuning OS dari server, jaringan, dan komputasi server database.
- Memastikan kapasitas memory dan storage cukup dengan kebutuhan perusahaan.
System DBA jarang terlibat dengan implementasi database aplikasi. Tugasnya kebanyakan berhubungan dengan konfigurasi dan tuning parameter sistem operasi dan sistem database.
2. Database Architect
Database Architect memiliki tanggung jawab utama merancang dan melakukan implementasi database baru. Database Architect merancang topologi server dan struktur database untuk aplikasi yang ada maupun yang baru. Database Architect biasanya tidak terlibat pada konfigurasi, tuning, dan perawatan sistem database. Berikut ini beberapa tugas yang dilakukan Database Architect:
- Membuat Logical Data Model.
- Memetakan Logical Data Model ke dalam Physical Data Model.
- Menganalisis kebutuhan akses data untuk mengoptimalkan struktur data dan query SQL.
- Membuat rencana backup, recovery, dan fail-over untuk sistem database.
3. Database Analyst
Kadangkala, seorang DBA Junior juga disebut dengan Database Analyst. Database Analyst memiliki tugas dan tanggung jawab yang mirip dengan Database Architect. Beberapa perusahaan menggunakan istilah Database Analyst untuk menamakan peran Database Administrator.
4. Application DBA
Application DBA memiliki tugas merancang dan mengelola database yang terkait dengan aplikasi bisnis. Application DBA merupakan seorang dengan keahlian membuat dan melakukan debugging pada SQL yang rumit. Application DBA juga memahami bagaimana membuat query yang efektif dan efisien untuk digunakan pada aplikasi.
5. Task-oriented DBA
Tipe DBA ini hanya fokus pada tugas administratif tertentu saja. Task-oriented DBA biasanya ada di perusahaan konsultan IT besar. Salah satu contoh dari tugas Task-oriented DBA ini adalah backup-recovery. Mereka membuat rencana backup dan recovery, dan memastikan eksekusinya berjalan dengan baik. Task-oriented DBA bisa menangani beberapa klien perusahaan dalam satu waktu.
6. Performance Analyst
Peran DBA ini merupakan percabangan dari Task-oriented DBA. Performance Analyst merupakan task yang paling sering dilakukan Task-oriented DBA. Sehingga muncullah spesialisasi tersendiri. Performance Analyst fokus pada monitoring dan strategi peningkatan kinerja dari sistem database.
Performance Analyst memiliki keahlian dalam merancang arsitektur database yang efisien, membuat query SQL yang optimal, dan konfigurasi parameter yang terbaik. Performance Analyst harus memiliki pengetahuan teknis akan DBMS yang digunakan, dan berkomunikasi intensif dengan DBA lainnya. Performance Analyst juga perlu berkolaborasi dengan tim pengembang aplikasi agar kinerja sistem meningkat secara keseluruhan.
7. Data Warehouse Administrator
Tipe DBA ini memiliki spesialisasi pada ekosistem Data Warehouse. Data Warehouse Administrator harus memiliki pemahaman yang baik antara OLTP dengan OLAP. Beberapa kemampuang yang diperlukan seorang Data Warehouse Administrator antara lain:
- Penguasaan pada tools ETL (Extract, Transform, Load).
- Desain database untuk Data Warehouse.
- Desian datamart.
- Business Intelligence (BI).
8. Cloud DBA
Dengan semakin banyaknya teknologi cloud, kebutuhan akan talenta Cloud DBA juga ikut meningkat. Cloud DBA memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan DBA secara umum, namun memiliki spesialisasi pada teknologi cloud seperti AWS, Azure, GCP, maupun Alibaba Cloud.
Cloud DBA harus memahami layanan apa saja yang didukung oleh penyedia cloud tersebut, seperti keamanan, backup-recovery, mekanisme fail-over, dll. Selain itu Cloud DBA juga perlu memperhatikan kinerja, fault-tolerance, dan manajemen biaya. Perlu tahu mengenai biaya karena beban sewa cloud tergantung pada pemakaian.
Gaji Database Administrator
Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber, berikut perkiraan gaji seorang DBA di Indonesia:
- Dari TOG Indonesia – Rp5.56 hingga Rp13.8 juta per bulan
- Dari Indeed Indonesia – Rp5.18 juta per bulan
- Dari Rencanamu – Rp4.2 hingga Rp7.2 juta per bulan
- Dari Gajimu – Rp2.12 hingga Rp7.81 juta per bulan
Prospek Kerja Database Administrator
Menurut penelusuran kami pada 22 Oktober 2021, terdapat 310 lebih lowongan kerja DBA di Jobstreet dan 30 lebih di LinkedIn Jobs.