Backend Developer: Membangun Tulang Punggung Aplikasi

Sebuah software secara garis besar dibagi ke dalam 2 lingkungan, server dan klien. Sisi server berhubungan dengan database, logika bisnis, fungsional software, dan lainnya. Sedangkan sisi klien, adalah bagian aplikasi yang berinteraksi secara langsung dengan pengguna (UI / UX).

Untuk membuat aplikasi yang kuat, tangguh, dan tidak mudah ditembus hacker, pengembangan servernya harus bagus. Sisi server inilah yang menjadi tanggung jawab backend developer. Tanggung jawab utama seorang backend developer adalah memastikan software bekerja dengan baik secara fungsional.

Bagi Anda yang tertarik untuk mempelajari apa itu backend developer, apa saja tanggung jawabnya, kemampuan apa yang perlu dipelajari, berapa gaji, dan bagaimana prospek kerjanya, semua itu akan dibahas di artikel ini.

Apa itu Backend Developer?

Seorang backend developer adalah tipe software developer yang bertugas menangani bagian ‘belakang layar’ dari sebuah aplikasi. Belakang layar ini maksudnya adalah server, database, dan web services (API).

Backend developer menggunakan bahasa pemrograman server dalam mengerjakan tugasnya. Contoh dari bahasa pemrograman server ini seperti PHP, Java, C#, Python, Golang, dan lainnya. Dengan menggunakan bahasa pemrograman ini, backend developer membuat sistem autentikasi, fungsional, logika bisnis aplikasi, dan juga API – Application Programming Interface.

Apa yang Dikerjakan Backend Developer?

Berikut ini adalah beberapa deskripsi pekerjaan yang dilakukan oleh backend developer:

1. Membuat dan Mengelola Database

Rancangan struktur database yang telah dibuat oleh Business Analyst, secara fisik akan dibuat oleh backend developer. Mendefinisikan database, memilih tipe storage, membuat tabel dan kolomnya, serta mengatur segala bentuk relasi antar tabel, itulah aktivitasnya.

Backend developer juga bertanggung jawab apabila ada perubahan struktur tabel. Seperti penambahan kolom, pengurangan kolom, penggantian nama kolom, dsb. Biasanya backend developer membuat script migrasi database jika ada kejadian seperti ini.

2. Membuat Fungsi dan Logika Bisnis Aplikasi

Ketika Anda berbelanja di sebuah toko online, menambahkan item ke keranjang, checkout, kemudian melakukan pembayaran, itu adalah fungsi aplikasi. Urutan dari transaksi ini adalah logika bisnis. Backend developer, bertanggung jawab membuat fungsi dan logika bisnis ini bekerja.

Untuk membuat fungsi dan logika bisnis ini bekerja, backend developer membuat script pemrogaman menggunakan bahasa sisi server. Beberapa bahasa pemrograman server yang cukup populer antara lain PHP, Java, C#, Python, Golang, dan lainnya. Pemilihan bahasa pemrograman juga cukup krusial pada kinerja aplikasi.

3. Mengimplementasi Keamanan & Mencegah Hacking

Aplikasi yang menyimpan data pengguna, tentu harus terjamin keamanannya. Keamanan dan privasi data pengguna ini penting. Jangan sampai pihak yang tidak berhak dapat mengakses data pada aplikasi.

Keamanan sebuah aplikasi menjadi tanggung jawab backend developer. Mereka harus memastikan tidak ada celah keamanan yang dapat ditembus hacker. Backend developer perlu secara berkala melakukan update pada best practice keamanan siber terbaru.

4. Membuat API (Application Programming Interface)

Fungsi dan data yang terletak di server, harus dapat diakses oleh sisi klien agar dapat digunakan oleh pengguna. Komunikasi antara server dengan klien ini dilakukan melalui antar muka yang bernama API, Application Programming Interface. Dengan menggunakan API, pemrograman sisi klien dapat mengakses fungsi, maupun mengambil dan menyimpan data di server.

Salah satu pekerjaan backend developer adalah membuat API ini. Membuat API dapat dilakukan dengan membuat script menggunakan bahasa pemrograman, atau menggunakan tools API generator. Membuat sendiri tentu Anda memiliki kontrol penuh pada apa yang dibuat. Sedangkan menggunakan API generator, Anda dapat bekerja dengan lebih cepat.

5. Membuat Integrasi dengan Sistem Lain

Era web 2.0 memungkinkan satu aplikasi dapat berkomunikasi dengan aplikasi yang lain. Dengan berkomunikasi, aplikasi dapat saling bertukar data, maupun berbagi fungsionalitas. Antar muka yang digunakan juga sama dengan komunikasi dengan sisi klien, yaitu API.

Salah satu contoh dari komunikasi antar aplikasi ini adalah pemanfaatan payment gateway. Dengan menggunakan payment gateway, pelanggan yang berbelanja di toko online memiliki opsi pembayaran yang beragam. Ketika selesai checkout, aplikasi toko online mengirimkan nomor invoice dan nominal tagihan ke sistem payment gateway. Pengiriman data inilah yang menggunakan API.

Apa yang harus Dikuasai Backend Developer?

Setelah memahami tanggung jawab dari seorang backend developer, sekarang mari kita pelajari apa saja yang harus dikuasai untuk menjadi backend developer.

1. Bahasa Pemrograman Server

Seperti yang dijelaskan di atas, untuk membuat fungsi, logika bisnis, dan API, membutuhkan bahasa pemrograman server. Bahasa pemrograman server yang banyak digunakan antara lain PHP, Java, C#, Python, Golang, dan lainnya.

Sebagai backend developer, Anda harus memiliki pemahaman algoritma, struktur data, dan pemrograman berorientasi objek yang baik. Kemampuan tersebut banyak digunakan saat membuat script pemrograman server.

Backend developer dengan berbagai bahasa pemrograman. Sumber: Turn Off Us

2. Database dan Cache

Pemahaman mengenai database juga penting. Backend developer harus paham bagaimana melakukan konfigrasi, mengoptimasi, dan membuat query yang efisien. Dengan menguasai pengetahuan mengenai database, backend developer dapat membuat script yang cepat, kuat, dan aman. Beberapa Database Management System (DBMS) yang banyak digunakan adalah MySQL, PostgreSQL, MS SQL Server, Oracle, dan lainnya.

3. Web Service dan API

Membuat script pemrograman server, tidak dapat dilepaskan dari web service dan API. Kedua istilah ini banyak digunakan untuk komunikasi dengan sisi klien dan pertukaran data antar aplikasi. Backend developer harus memahami protokol, metode autentikasi, jenis-jenis respon, dan lainnya. Selain membuat script-nya, backend developer juga dituntut untuk dapat membuat dokumentasi API yang baik. Anda dapat membuat dokumentasi API menggunakan generator yang banyak tersedia di internet.

4. Server dan Container

Sebagai tambahan, pemahaman pada administrasi server dan container akan menjadi keunggulan bagi backend developer. Pekerjaan yang banyak bersinggungan dengan server, membuat backend developer sedikit banyak harus memahaminya. Beberapa contoh OS server yang sering digunakan seperti CentOS, Ubuntu, Windows Server, dll. Untuk web server ada Apache, Litespeed, Nginx, IIX, Apache Tomcat, dll. Sedangkan untuk container ada Docker, Kubernetes, dll.

5. Framework Pemrograman Server

Setelah menguasai bahasa pemrograman server, untuk lebih mempercepat pekerjaan backend development, Anda dapat menggunakan framework pemrograman. Framework pemrograman ini adalah sekumpulan library siap pakai yang digunakan untuk membuat fungsi yang banyak digunakan pada aplikasi. Contohnya fungsi autentikasi, email, CRUD, reporting, dan lainnya. PHP ada framework Code Igniter, Laravel, Yii, dll. Java ada framework Spring, Spring Boot, dll. Ruby ada Ruby on Rails, dan lainnya.

Berapa Gaji Backend Developer?

Pada saat artikel ini ditulis, 19 Oktober 2021, kami memperoleh rata-rata gaji backend developer adalah sebagai berikut:

  • Dari Neuvoo – Rp8,5 juta per bulan
  • Dari Indeed – Rp7,96 juta per bulan
  • Dari Quora – Rp6 juta – Rp9 juta per bulan

Bagaimana Prospek Kerja Backend Developer?

Kami melakukan riset kecil dengan mencari jumlah lowongan kerja full stack developer dari 2 situs, yaitu Jobstreet dan LinkedIn. Kami membandingkan jumlah lowongan kerja full stack developer dengan backend developer dan frontend developer. Berikut hasil yang diperoleh (riset tertanggal 19 Oktober 2021).

Jobstreet

  • Backend developer – 162 loker
  • Frontend developer – 271 loker
  • Full stack developer – 761 loker

LinkedIn Jobs

  • Backend developer – 1250 loker
  • Frontend developer – 756 loker
  • Full stack developer – 1512 loker

Jika melihat data yang diperoleh, posisi full stack developer masih menjadi kebutuhan banyak perusahaan. Namun, peluang backend developer juga masih besar. Ini terlihat dengan banyaknya loker yang ada.

Leave a Comment

error: This content is protected by DMCA