Istilah marketing telah menjadi suatu hal yang sangat umum. Namun, apakah Anda mengetahui tentang berbagai jenis istilah-istilah lainnya yang ada di dunia marketing?
Salah satu penerapan di dunia marketing yang tengah menjadi tren saat ini adalah inbound marketing. Di mana penerapannya berbeda dengan marketing yang biasanya atau dapat disebut sebagai outbound marketing. Jika outbound marketing dilakukan secara agresif, maka berbeda halnya dengan inbound marketing.
Kemudian, apa itu inbound marketing dan bagaimana penerapannya dalam dunia marketing? Pelajari informasi tersebut dengan menyimak artikel di bawah ini, ya.
Apa Itu Inbound Marketing?
Inbound marketing merupakan suatu strategi digital marketing yang berusaha memaksimalkan internet sebagai media untuk pemasaran. Artinya, inbound marketing menggunakan konten-konten digital, seperti SEO, website, media sosial, dan sebagainya dengan maksud mudah ditemukan oleh calon konsumen atau target audiens.
Jenis marketing yang satu ini memiliki tujuan membangun brand awareness kepada para calon konsumen. Jika audiens tertarik atau menyukai produk yang ditawarkan oleh suatu brand, maka mereka diharapkan mencari informasi seputarnya dengan manasuka.
Perlu diketahui bahwa inbound marketing tidak sekadar menciptakan konten-konten yang diharapkan dapat membangun kedekatan emosional dengan target audiens. Namun, marketing yang satu ini pun turut mencakup perihal bagaimana suatu brand atau produk harus berhasil menjalin hubungan long term (jangka panjang) dengan konsumennya.
Melansir dari Hubspot, terdapat sejumlah metode yang perlu diterapkan saat menggunakan inbound marketing, yaitu attracting (menarik perhatian), engaging (melibatkan), dan delighting (memuaskan).
Lalu, apa tujuannya? Tiga metode tadi dimaksudkan untuk menimbulkan rasa kepercayaan konsumen kepada brand atau produk.
Metodologi Inbound Marketing
Inbound marketing setidaknya memiliki empat tahapan utama, yaitu:
1. Attract
Pada tahapan pertama ada yang disebut dengan istilah attract. Di mana, fokusnya adalah menarik perhatian (attract) target audiens. Di tahap ini, target audiens belum memiliki informasi apa pun terkait produk atau brand Anda dan disinilah tugas Anda membuat mereka mengetahui bisnis yang dijalankan.
Sejumah cara dapat diterapkan untuk menarik perhatian target audiens, antara lain:
- Social media marketing
- SEO
- Content marketing
- Digital advertising
Anda memang memiliki misi untuk membuat produk atau brand diketahui oleh calon konsumen, tetapi dalam penerapannya jangan berfokus pada hal itu saja. Sebab, Anda perlu memperhatikan nilai-nilai yang hendak ditawarkan agar membuat mereka tertarik.
Salah satu contohnya adalah apabila Anda memiliki bisnis pelatihan atau kelas digital marketing. Anda bisa membuat pelatihan gratis yang menampilkan materi dasar. Dengan begitu, audiens yang tertarik mempelajari materi lanjutan pun dapat mengikuti pelatihan atau kelas dari program yang sebenarnya dan membuat mereka mau untuk mengeluarkan biaya.
2. Convert
Setelah tahapan attract, maka kini Anda telah mendapatkan konsumen. Lalu, apa langkah selanjutnya?
Berikutnya, Anda perlu membuat orang-orang tersebut menjadi leads atau individu yang memiliki kemungkinan atau potensi membeli produk atau brand Anda.
Pada titik ini, penting bagi Anda mendapat informasi terkait kontak para audiens tersebut. Sejumlah informasi yang dapat dikumpulkan adalah nomor telepon, alamat email, username media sosial, dan sebagainya.
Kemudian, bagaimana cara untuk mendapatkan informasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Lampiran form
- Landing page
- Lead magnet
Dalam inbound marketing, sangat penting bagi Anda dapat menjalin hubungan yang baik dengan konsumen. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan engagement suatu produk secara personal dengan setiap konsumen. Harapannya, hubungan yang terjalin pun dapat langgeng dan berlangsung untuk jangka panjang.
3. Close
Kemudian, tahapan berikutnya adalah close, dimana Anda menyusun langkah untuk mengubah target audiens menjadi konsumen. Cara yang digunakan adalah dengan memanfaatkan informasi berupa kontak yang telah dihimpun pada tahap convert. Produksi konten dan kirimkan hasilnya agar mereka mau untuk membeli produk dari brand atau bisnis Anda.
4. Delighting
Tahapan terakhir adalah delighting yang berkaitan dengan relasi antara Anda atau pelaku bisnis dengan konsumen yang telah melakukan transaksi. Konsumen yang sudah pernah menjadi pembeli menandakan mereka tertarik dengan bisnis Anda.
Selain itu, pada tahap ini, Anda dapat menggunakan email marketing sebagai salah satu cara untuk membangun hubungan jangka panjang dengan para konsumen. Anda juga dapat menyusun survey kepuasan konsumen untuk menganalisa pengalaman mereka membeli produk dari bisnis Anda.
Skema Inbound Marketing
Untuk menerapkan inbound marketing, terdapat sejumlah skema atau strategi yang dapat diterapkan pada bisnis Anda. Berikut ini adalah skema inbound marketing.
1. Konten Sebagai Media Promosi
Adanya konten dapat mendatangkan hal yang positif pada bisnis Anda dan juga untuk audiens. Salah satu dampak dari konten ini adalah kemungkinan bisnis Anda akan selalu diingat oleh mereka.
Selaku pelaku bisnis, Anda perlu mengingat bahwa konten yang diproduksi pun harus mempertimbangkan dan tepat sasaran menyesuaikan dengan target audiens. Dengan begitu, mereka akan merasakan manfaatnya.
2. Menimbulkan Awareness
Pada dasarnya, awareness menjadi suatu hal yang bisa hadir dengan berbagai macam cara. Namun, setidaknya dari sisi pelaku bisnis perlu melakukan pemasaran. Saat itulah dimungkinkan adanya awareness.
Awareness juga dapat terjadi kapan saja pada target audiens atau konsumen. Misalnya, ketika mereka memang sedang membutuhkan produk yang Ada jual. Saat itulah audiens akan berusaha secara langsung dan mandiri mencari produk dari bisnis Anda. Oleh karena itu, awareness memiliki peranan yang penting dalam inbound marketing.
Jika target audiens telah menjadi konsumen, artinya mereka sudah merasakan pengalaman tertentu dari produk Anda. Pengalaman yang dirasa baik dan positif tentunya akan membuat konsumen melakukan pembelian lagi.
3. Interaksi
Kemudian, ada bagian penting lainnya saat menjalankan strategi pemasaran inbound marketing, yaitu menjalin hubungan atau setidaknya melakukan interaksi.
Interaksi bersifat esensial dalam hubungan bisnis. Di mana pada hal ini, hubungan yang dimaksudkan adalah antara pelaku bisnis dengan konsumen. Sebab, interaksi tersebut akan turut berperan dalam reaksi dan pengalaman konsumen.
Apabila interaksi yang terjalin antara pelaku bisnis dengan konsumen dapat dilakukan dengan baik, maka bukan hal yang mustahil konsumen tersebut akan menjadi pelanggan setia. Selain itu, adanya interaksi ini pun dapat membangun komunikasi dan kepercayaan yang kuat dengan konsumen.
Interaksi yang baik turut menjadi peluang untuk Anda dapat memberikan informasi terkait produk yang dipasarkan. Hal itu pun dapat menjadi jalan keluar untuk konsumen yang memiliki keluhan pada produk atau bisnis yang Anda kelola. Oleh karena itu, tidak heran bila interaksi yang baik akan memberikan kepuasan dan membuat konsumen menjadi loyal.
4. Menyampaikan Saran
Umumnya, setiap konsumen memiliki persoalannya masing-masing. Pada kondisi ini, Anda diharuskan untuk mampu memberi saran atau jalan keluar yang tepat sasaran pada konsumen.
Dalam proses menyampaikan saran tersebut, Anda tentunya perlu melakukan interaksi dengan cara yang baik. Setidaknya, saran yang diberikan itu bermanfaat untuk konsumen.
Berdasarkan pada saran yang Anda berikan, nantinya konsumen akan mampu menemukan produk yang sesuai dengan keperluannya secara lebih mudah dan juga tepat. Dengan begitu, produk yang Anda jual pun dapat dinilai menjadi sebuah solusi yang tepat atas persoalan yang tengah dihadapi oleh calon konsumen.